Thursday, September 03, 2009

Diabetes Insipidus

Berikut merupakan sesuatu yang sangat menarik. Berawal dari orang terdekat terkena salah satu penyakit diabetes, yaitu diabetes insipidus. Di sini saya ingin sekali mengetahui apa-apa tentang diabetes yang satu ini. Agar saya dan teman-teman sekalian mengetahui lebih dini sebelum terlambat dan terkena diabetes insipidus.


Diabetes Insipidus adalah suatu kelainan dimana terdapat kekurangan hormon antidiuretik yang menyebabkan rasa haus yang berlebihan (polidipsi) dan pengeluaran sejumlah besar air kemih yang sangat encer (poliuri).

Diabetes insipidus terjadi akibat penurunan pembentukan hormon antidiuretik (vasopresin), yaitu hormon yang secara alami mencegah pembentukan air kemih yang terlalu banyak.
Hormon ini unik, karena dibuat di hipotalamus lalu disimpan dan dilepaskan ke dalam aliran darah oleh hipofisa posterior.

Ada dua macam diabetes insipidus, yaitu :
1. Diabetes insipidus sentralis, dimana terjadi penurunan pembentukan hormon antidiuretik atau vasopresin.
2. Diabetes insipidus nefrogenik, dimana kadar hormon antidiuretik normal tetapi ginjal tidak memberikan respon yang normal terhadap hormon ini.

Ada beberapa keadaan yang mengakibatkan terjadinya diabetes insipidus sentralis, antara lain :
1. Tumor-tumor pada hipotalamus
2. Tumor-tumor besar hipofisis dan menghancurkan nukleus-nukleus hipotalamik
3. Trauma kepala
4. Cedera operasi pada hipotalamus
5. Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak
6. Penyakit-penyakit granulomatosa

Sedangkan, diabetes insipidus nefrogenik dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti :
1. Penyakit ginjal kronik (penyakit ginjal polikistik, medullary cystic disease, pielonefretis, obstruksi/sumbatan ureteral, gagal ginjal lanjut)
2. Gangguan elektrolit (hipokalemia, hiperkalsemia)
3. Obat-obatan (litium, demoksiklin, asetoheksamid, tolazamid, glikurid, propoksifen)
4. Penyakit sickle cell
5. Gangguan diet
GEJALA

Diabetes insipidus dapat timbul secara perlahan maupun secara tiba-tiba pada segala usia.
Seringkali satu-satunya gejala adalah rasa haus dan pengeluaran air kemih yang berlebihan.

Sebagai kompensasi hilangnya cairan melalui air kemih, penderita bisa minum sejumlah besar cairan (3,8-38 L/hari).

Jika kompensasi ini tidak terpenuhi, maka dengan segera akan terjadi dehidrasi yang menyebabkan tekanan darah rendah dan syok.
Penderita terus berkemih dalam jumlah yang sangat banyak, terutama di malam hari.

Pemeriksaan yang paling sederhana dan paling dapat dipercaya untuk diabetes insipidus adalah water deprivation test.
Selama menjalani pemeriksaan ini penderita tidak boleh minum dan bisa terjadi dehidrasi berat. Oleh karena itu pemeriksaan ini harus dilakukan di rumah sakit atau tempat praktek dokter.
Pembentukan air kemih, kadar elektrolit darah (natrium) dan berat badan diukur secara rutin selama beberapa jam. Segera setelah tekanan darah turun atau denyut jantung meningkat atau terjadi penurunan berat badan lebih dari 5%, maka tes ini dihentikan dan diberikan suntikan hormon antidiuretik.
Diagnosis diabetes insipidus semakin kuat jika sebagai respon terhadap hormon antidiuretik:
- pembuangan air kemih yang berlebihan berhenti
- tekanan darah naik
- denyut jantung kembali normal.

PENGOBATAN
Diabetes insipidus diobati dengan mengatasi penyebabnya.

Vasopresin atau desmopresin asetat (dimodifikasi dari hormon antidiuretik) bisa diberikan sebagai obat semprot hidung beberapa kali sehari untuk mempertahankan pengeluaran air kemih yang normal.
Terlalu banyak mengkonsumsi obat ini bisa menyebabkan penimbunan cairan, pembengkakan dan gangguan lainnya.

Suntikan hormon antidiuretik diberikan kepada penderita yang akan menjalani pembedahan atau penderita yang tidak sadarkan diri.

Kadang diabetes insipidus bisa dikendalikan oleh obat-obatan yang merangsang pembentukan hormon antidiuretik, seperti klorpropamid, karbamazepin, klofibrat dan berbagai diuretik (tiazid).
Tetapi obat-obat ini tidak mungkin meringankan gejala secara total pada diabetes insipidus yang berat.

Sumber :
http://www.medicastore.com/
http://zulkiflithamrin.blogspot.com/2007/06/diabetes-insipidus.html
http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2008/02/kenapa-kencingku-banyak-sekali

0 komentar:

Post a Comment