Thursday, August 27, 2009

Temperamen

Temperamental yang akan saya bahas disini adalah sikap temperamental yang negatif. Di mulai dari kejadian yang sering saya hadapi dan jalani. Tumbuh keinginan untuk mengetahui apa wajar atau apa yang menyebabkan salah satu sikap yang satu ini sering muncul.


Sebelum saya mencari tahu pastinya apa dan kenapa sikap ini di perlihatkan, saya sempat menanyakan ke beberapa orang terdekat masalah sikap temperamental yang negatif ini muncul. Ada yang menjawab karena faktor lingkungan apa dikarenakan seseorang yang memiliki sikap ini tinggal di daerah yang tingkat stresnya tinggi. Kemungkinan itu benar Tetapi saya perhatikan tidak juga, karena jauh dari kondisi seperti itupun sesorang tetap memilki sikap ini. Ada yang jawab bahwa karena ada satu tuntutan dalam dirinya dan dia tidak berhasil mendapatkan sesuatu yang dia inginkan makanya bersikap seperti ini. Yang paling menarik jawaban yang saya peroleh adalah bahwa hati orang tersebut telah jauh dari siraman rohani yaitu iman.

Itu merupakan pendapat dari beberapa orang. Dan saya ingin sekali lebih tahu bagaimana pendapat atau penjelasan dari sisi ilmu jiwa.

Temperamen ialah perpaduan sifat-sifat pembawaan, yang tanpa sadar mempengaruhi sikap dan tingkah laku. Temperamen seumpama irama hidup dan sifat dasar bawaaan seseorang. Temperamen juga merupakan warna kepribadian (Health, 1995).

Sujanto (1993) menjelaskan bahwa temperamen berasal dari kata temper yang berarti campuran. Temperamen adalah sifat seseorang yang disebabkan adanya campuran-campuran zat di dalam tubuhnya yang juga mempengaruhi tingkah laku orang tersebut. Jadi temperamen berarti sifat laku jiwa dalam hubungannya dengan sifat kejasmanian. Temperamen juga merupakan sifat-sifat yang tetap dan tidak dapat di didik.

Temperamen mengarah pada perbedaan individual dalam tingkah laku yang nampak sejak lahir; perbedaan ini bersifat tetap (Bates; Hartup & Van Lieshout, dikutip oleh Matlin, 1999). Menurut LaHaye (1999), temperamen adalah kombinasi pembawaan yang diwarisi dari orang tua dan tanpa sadar mempengaruhi tingkah laku manusia. Selanjutnya dikatakan pula temperamen menetapkan garis pedoman yang tegas atas tingkah laku setiap orang – pola yang akan mempengaruhi seseorang selama hidup.

Menurut Allport (dikutip oleh Hall, Lindzey, & Campbell, 1998), temperamen adalah adalah disposisi perilaku individu yang berkaitan erat dengan determinan biologis atau fisiologis. Oleh sebab itu temperamen sedikit sekali mengalami modifikasi di dalam perkembangan. Dalam hal ini peranan faktor keturunan pada temperamen lebih besar daripada peranan faktor keturunan pada aspek-aspek kepribadian yang lain.

Menurut Rothbart dan Derryberry (dikutip oleh Halverson, Kohnstamm, & Martin, 1994), temperamen adalah perbedaan mendasar pada reaktivitas dan self-regulation, di mana perbedaan ini berhubungan dengan perbedaan biologis yang menetap pada individu yang dipengaruhi oleh faktor hereditas, perkembangan, dan pengalaman. Sementara itu, Fauzi (2004) mendefinisikan temperamen sebagai sifat-sifat yang berhubungan dengan emosi (perasaan), misalnya pemarah, penyabar, periang, pemurung, introvert, ekstrovert, dan sebagainya. Sifat-sifat emosional adalah bawaan (warisan/turunan) sehingga bersifat permanen dan tipis kemungkinan untuk dapat berubah.

Dari beberapa pengertian diatas tersebut menurut saya memang sangat benar adanya. Dalam kenyataan yang saya temui dan hadapi. Jadi sifat temperamen ini timbul di karenakan ada hubungan dengan kejasmanian, Sifat keturunan/ warisan, sifat yang tetap tidak dapat didik, dan tipis kemungkinan untuk berubah. Dan saya berharap siraman rohanilah yang dapat meredam sikap seperti ini. Semakin di siram akan semakin suburlah iman di hati.

Read More >>..

Wednesday, August 26, 2009

Awet muda

Awet muda dengan kedelai


Selain kaya akan protein nabati, enak, mudah dicerna, dan potensial menyehatkan, kedelai ternyata juga mengandung Isoflavon

Ya… hampir semua orang tahu, kedelai adalah kacang-kacangan berprotein tinggi. Namun, banyak orang belum tahu bahwa kedelai adalah sumber utama isoflavon, yang telah terbukti memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh. Salah satunya menjamin kulit awet sehat dengan menjaga elastisitas kulit, sehingga terlihat awet muda.


Isoflavon juga mengandung salah satu zat aktif fitoestrogen. Khasiatnya menyerupai hormon estrogen. Bila dikonsumsi secara rutin, bisa meningkatkan kekenyalan kulit dan mengurangi efek penuaan dini.

Menurut dr. Deby Susanti Vinski, ahli kecantikan dan anti-aging lulusan Perancis, kepada rileks.com, isoflavon dapat menjaga keseimbangan hormon dan berfungsi sebagai antioksidan, sehingga berpengaruh pada peningkatan kelembapan kulit.

“Dampak mengonsumsi fitoestrogen, kerutan di kulit berkurang. Sama dengan hasil terapi hormon untuk menjamin kulit sehat dan mengurangi penuaan dini, yang ditandai dengan terjaganya kekenyalan atau elastisitas kulit,” kata dr. Deby.

Struktur kimia isoflavon dan estrogen itu hampir sama. Tak heran, isoflavon sering disebut pengganti hormon estrogen secara alami atau fitoestrogen.

“Kandungan isoflavon dalam kedelai efektif diserap tubuh manusia. Isoflavon bersifat estrogenik, bermanfaat meningkatkan hormon estrogen. Dengan demikian, konsumsi kedelai bermanfaat bagi mereka yang menjelang maupun sudah mengalami menopause,” tuturnya.

Sebaliknya, bagi penderita kanker payudara atau kanker rahim yang estrogennya berlebih, isoflavon memiliki sifat antiestrogenik. Artinya, membantu memblokade estrogen agar bergerak menurun.

Dengan keistimewaan tersebut, bagi perempuan yang ingin memiliki sehat dan tetap awet muda tak salah jika disarankan untuk memperbanyak konsumsi kedelai dan turunannya seperti susu maupun tepung.

Khasiat isoflavon kedelai telah dibuktikan lewat berbagai penelitian ilmiah. Di antaranya dilakukan Masayuki Arii, Kikkoman Co, Ltd Biochemical Division (2005).

Peneliti asal Jepang tersebut melibatkan 26 wanita berusia 30-40 tahun. Terungkap bahwa konsumsi isoflavon selama tiga bulan mampu menahan kondisi kerutan tidak menjadi parah serta memperbaiki kekenyalan kulit.

Secara keseluruhan dr. Deby menyimpulkan, manfaat dari isoflavon bukan hanya sekedar mengurangi kerutan pada kulit dan merangsang pembentukan kolagen, melainkan juga memiliki banyak manfaat, antara lain:

1. Memperbaiki metabolisme lemak, sekaligus mengontrol berat badan.

2. Pada saat terjadi menopause, hormon estrogen berkurang dan tak lagi di produksi tubuh.

Sehingga, kerap timbul masalah seperti sulit tidur dan kulit keriput. Kemiripan sifat isoflavon dengan hormon estrogen membuat zat ini begitu hebat dan mampu menghambat laju penuaan dini.

3. Membantu mencegah Osteoporosis

Beberapa studi telah dilakukan untuk menghubungkan konsumsi kalsium dengan pengendalian osteoporosis. Penambahan kalsium dan estrogen yang dilakukan terhadap 72 orang wanita pasca menopause menunjukkan adanya pengurangan penurunan massa tulang.

4. Membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan dapat mengurangi risiko penyakit jantung,

Melalui penelitian yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa mengonsumsi 4 porsi makanan dari kedelai setiap hari, kadar LDL dalam darah bisa berkurang hingga 10%, yang berarti dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 20%

Oleh karena itu, segera konsumsi makanan mengandung isoflavon yang cukup agar cantik luar dalam. Ingin praktis, coba saja dengan rajin mengkonsumsi Soyjoy, salah satu produk kedelai yang diolah secara oven baked.

Sumber : http://www.rileks.com/lifestyle/31102006127461-kedelai-si-pintar-pembuat-kulit-kenyal-dan-awet-muda-.html

Read More >>..

Tuesday, August 25, 2009

Hindari Flu

Tidak salah memang jika para ibu selalu meminta agar selalu membersihkan tangan, makanan sayuran dan tidur dengan teratur. Menurut sejumlah dokter dan ahli nutrisi kebiasaan baik itu bisa menghindarkan seseorang dari penyakit flu. Menurut Dr R Michael Gallagher, kebiasaan itu setidaknya bisa menjadi hal yang terbaik untuk kesehatan seseorang.

Ia menjelaskan bahwa kebiasaan untuk hidup sehat, diet yang seimbang serta istirahat yang cukup merupakan sebuah hal yang mampu menjaga kesehatan seseorang untuk terkena flu. Menyebarnya flu burung memang telah membuat sejumlah pihak kembali berusaha menerapkan kebiasaan hidup yang sehat. Karena sejauh ini flu burung itu belum bisa diobati dan telah menyebabkan kematian disejumlah negara.

"Menjaga kebiasaan sehat mungkin akan menjadi hal yang terbaik bagi anda sendiri," tegas ahli fisik dari University of Medicine and Dentistry of New Jersey's School of Osteopathic Medicine ini. Dr Gallagher juga memperkirakan bahwa orang yang bekerja terlalu keras dan kurang melakukan keseimbangan nutrisi merupakan mereka yang akan terkena lebih besar terkena flu.

Selain tidur cukup (7-8 jam sehari), menjaga stress merupakan sesuatu yang penting juga diperhatikan. "Karena terlalu banyak stress bisa merusak sistem kekebalan tubuh," jelasnya. "Apa yang anda lakukan dalam kebiasaan sehat itu merupakan upaya untuk memutus transmisi flu dan kebiasan itu biasanya telah disampaikan oleh ibu kita sejak kecil," tambah Dr. Mitchell Cohen.

Ahli dari the federal Centers for Disease Control and Prevention (CDC) ini menambahkan bahwa mengurangi sentuhan tangan ke mata, hidung atau mulit juga bisa menjadi sesuatu yang penting untuk terhindar dari flu. Karena jika tangan tidak bersih sentuhan itu bisa membawa infeksi yang tidak lain adalah flu. Sebuah virus bisa bertahan hidup selama lima jam sejak ia menjangkiti dari sentuhan.

Dr Ron Davis dari American Medical Association merasa yakin sanitasi yang baik merupakan sesuatu yang bisa menjadi alternatif jika sabun dan air kurang tersedia. Untuk menjaga kekebalan tubuh, seseorang sebaiknya mengkonsumsi ikan yang memiliki kandungan vitamin A, C dan E, susu dan buah-buahan.

Para dokter dan ahli nutrisi berharap pesan yang mereka sampaikan setidaknya bisa membuat orang berhati-hati karena kebanyakan orang sering mengabaikan setidaknya untuk mencuci tangan.

Sumber : http://www.kapanlagi.com/newp/a/0000001617.html

Read More >>..

Monday, August 24, 2009

Ketenangan Jiwa.

Manusia seringkali berhadapan dengan berbagai masalah yang mengatasinya berat. Akibatnya timbul kecemasan, ketakutan dan ketidaktenangan, bahkan tidak sedikit manusia yang akhirnya kalap sehingga melakukan tindakan-tindakan yang semula dianggap tidak mungkin dilakukannya, baik melakukan kejahatan terhadap orang lain seperti banyak terjadi pembunuhan termasuk pembunuhan terhadap anggota keluarga sendiri maupun melakukan kejahatan terhadap diri sendiri seperti meminum minuman keras dan obat-obat terlarang hingga tindakan bunuh diri.


Oleh karena itu, ketenangan dan kedamaian jiwa sangat diperlukan dalam hidup ini yang terasa kian berat dihadapinya. Itu sebabnya, setiap orang ingin memiliki ketenangan jiwa. Dengan jiwa yang tenang kehidupan ini dapat dijalani secara teratur dan benar sebagaimana yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya. Untuk bisa menggapai ketenangan jiwa, banyak orang yang mencapainya dengan cara-cara yang tidak Islami, sehingga bukan ketenangan jiwa yang didapat tapi malah membawa kekacauan dalam jiwanya itu. Untuk itu, Al-Quran menyebutkan beberapa cara praktis.

1. Dzikrullah.

Dzikir kepada Allah Swt merupakan kiat untuk menggapai ketenangan jiwa, yakni dzikir dalam arti selalu ingat kepada Allah dengan menghadirkan nama-Nya di dalam hati dan menyebut nama-Nya dalam berbagai kesempatan (dan mendalami hukum-hukum Allah, termasuk dzikrullah). Bila seseorang menyebut nama Allah, memang ketenangan jiwa akan diperolehnya. Ketika berada dalam ketakutan lalu berdzikir dalam bentuk menyebut ta'awudz (mohon perlindungan Allah), dia menjadi tenang. Ketika berbuat dosa lalu berdzikir dalam bentuk menyebut kalimat istighfar atau taubat, dia menjadi tenang kembali karena merasa telah diampuni dosa-dosanya itu. Ketika mendapatkan kenikmatan yang berlimpah lalu dia berdzikir dengan menyebut hamdalah, maka dia akan meraih ketenangan karena dapat memanfaatkannya dengan baik dan begitulah seterusnya sehingga dengan dzikir, ketenangan jiwa akan diperoleh seorang muslim, Allah berfirman yang artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram (13:28).

Untuk mencapai ketenangan jiwa, dzikir tidak hanya dilakukan dalam bentuk menyebut nama Allah, tapi juga dzikir dengan hati dan perbuatan. Karena itu, seorang mu'min selalu berdzikir kepada Allah dalam berbagai kesempatan, baik duduk, berdiri maupun berbaring.

2. Yakin Akan Pertolongan Allah.

Dalam hidup dan perjuangan, seringkali banyak rintangan, tantangan dan hambatan yang harus dihadapi, adanya hal-hal itu seringkali membuat manusia menjadi tidak tenang yang membawa pada perasaan takut yang selalu menghantuinya. Ketidaktenangan seperti ini seringkali membuat orang yang menjalani kehidupan menjadi berputus asa dan bagi yang berjuang menjadi takluk bahkan berkhianat.

Oleh karena itu, agar hati tetap tenang dalam perjuangan menegakkan agama Allah dan dalam menjalani kehidupan yang sesulit apapun, seorang muslim harus yakin dengan adanya pertolongan Allah dan dia juga harus yakin bahwa pertolongan Allah itu tidak hanya diberikan kepada orang-orang yang terdahulu, tapi juga untuk orang sekarang dan pada masa mendatang, Allah berfirman yang artinya: Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tentram hatimu karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (3:126, lihat juga QS 8:10).

Dengan memperhatikan betapa banyak bentuk pertolongan yang diberikan Allah kepada para Nabi dan generasi sahabat dimasa Rasulullah Saw, maka sekarangpun kita harus yakin akan kemungkinan memperoleh pertolongan Allah itu dan ini membuat kita menjadi tenang dalam hidup ini. Namun harus kita ingat bahwa pertolongan Allah itu seringkali baru datang apabila seorang muslim telah mencapai kesulitan yang sangat atau dipuncak kesulitan sehingga kalau diumpamakan seperti jalan, maka jalan itu sudah buntu dan mentok. Dengan keyakinan seperti ini, seorang muslim tidak akan pernah cemas dalam menghadapi kesulitan karena memang pada hakikatnya pertolongan Allah itu dekat, Allah berfirman yang artinya: Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah rasul dan orang-orang yang beriman: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?". Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat (QS 2:214).

3. Memperhatikan Bukti Kekuasaan Allah.

Kecemasan dan ketidaktenangan jiwa adalah karena manusia seringkali terlalu merasa yakin dengan kemampuan dirinya, akibatnya kalau ternyata dia merasakan kelemahan pada dirinya, dia menjadi takut dan tidak tenang, tapi kalau dia selalu memperhatikan bukti-bukti kekuasaan Allah dia akan menjadi yakin sehingga membuat hatinya menjadi tenteram, hal ini karena dia sadari akan besarnya kekuasaan Allah yang tidak perlu dicemasi, tapi malah untuk dikagumi. Allah berfirman yang artinya: Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata, "Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati". Allah berfirman, "Belum yakinkah kamu?". Ibrahim menjawab, "Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tenang (tetap mantap dengan imanku)". Allah berfirman, ("kalau begitu) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah, kemudian letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS 2:260).

4. Bersyukur

Allah Swt memberikan kenikmatan kepada kita dalam jumlah yang amat banyak. Kenikmatan itu harus kita syukuri (dengan hati, lisan, dan perbuatan) karena dengan bersyukur kepada Allah akan membuat hati menjadi tenang, hal ini karena dengan bersyukur, kenikmatan itu akan bertambah banyak, baik banyak dari segi jumlah ataupun minimal terasa banyaknya. Tapi kalau tidak bersyukur, kenikmatan yang Allah berikan itu kita anggap sebagai sesuatu yang tidak ada artinya dan meskipun jumlahnya banyak kita merasakan sebagai sesuatu yang sedikit.

Apabila manusia tidak bersyukur, maka Allah memberikan azab yang membuat mereka menjadi tidak tenang, Allah berfirman yang artinya: Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rizkinya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat(QS 16:112).

5. Tilawah, Tasmi’ dan tadabbur Al-Quran.

Al-Quran adalah kitab yang berisi sebaik-baik perkataan, diturunkan pada bulan suci Ramadhan yang penuh dengan keberkahan, karenanya orang yang membaca (tilawah), mendengar bacaan (tasmi') dan mengkaji (tadabbur) ayat-ayat suci Al-Quran niscaya menjadi tenang hatinya, manakala dia betul-betul beriman kepada Allah Swt, Allah berfirman yang artinya: Allah telah menurunkan perkataan yang baik (yaitu) Al-Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhanya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya (QS 39:23).

Oleh karena itu, sebagai mu'min, interaksi kita dengan al-Qur'an haruslah sebaik mungkin, baik dalam bentuk membaca, mendengar bacaan, mengkaji dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Manakala interaksi kita terhadap Al-Quran sudah baik, maka mendengar bacaan Al-Quran saja sudah membuat keimanan kita bertambah kuat yang berarti lebih dari sekedar ketenangan jiwa, Allah berfirman yang artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal (QS 8:2).

Dengan berbekal jiwa yang tenang itulah, seorang muslim akan mampu menjalani kehidupannya secara baik, sebab baik dan tidak sesuatu seringkali berpangkal dari persoalan mental atau jiwa. Karena itu, Allah Swt memanggil orang yang jiwanya tenang untuk masuk ke dalam syurga-Nya, Allah berfirman yang artinya: Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam syurga-Ku (QS 89:27-30).

HIBURAN YANG DIANJURKAN ISLAM

Hiburan sejati ialah hiburan yang bertapak di hati. Ia boleh membawa hati yang tenang. Syarat bagi ketenangan hati itu ialah dengan mengisi keperluan asasinya yaitu iman. Firman Allah Subhanahu wa ta‘ala dalam Al-Qur‘an yang tafsirnya :

“Orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan zikir kepada Allah. Ketahuilah! Dengan zikir kepada Allah itu, tenang tenteramlah hati manusia”.

(Surah Al-Ra‘ad: 28)

Oleh itu orang yang beriman akan mendapat hiburan dengan cara berhubung dengan Allah dengan melaksanakan perintah, kewajipan, melakukan perkara-perkara yang disunatkan seperti zikir, puasa, sedekah dan lain-lain seumpamanya, berinteraksi dengan alam ciptaan Allah, dan menerima segala ketentuan daripada Allah Subhanahu wa Ta‘ala.

Apabila melaksanakan perintah Allah, mereka terhibur kerana merasakan perintah itu datang daripada kekasihnya. Kalau yang menyuruh itu kekasih, tidak ada yang disusahkan bahkan kegembiraan yang akhirnya membawa ketenangan. Mereka rasa seronok dan terhibur dengan ibadah tersebut.

Orang mukmin juga rasa terhibur dengan warna kehidupan yang dicorakkan oleh Allah. Hatinya sentiasa bersangka baik dengan Allah, membuatkannya tidak pernah resah. Apabila diberi nikmat mereka rasa terhibur, lalu bersyukur. Diberi kesusahan, mereka terhibur, lalu bersabar. Mereka yakin dengan firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala yang tafsirnya :

“(Katakanlah wahai orang-orang yang beriman: “Ugama Islam yang kami telah sebati dengannya ialah): Celupan Allah (yang mencorakkan seluruh kehidupan kami dengan corak Islam); dan siapakah yang lebih baik celupannya selain daripada Allah? (Kami tetap percayakan Allah) dan kepadaNyalah kami beribadat”.

(Surah Al-Baqarah: 138)

Orang yang beriman juga akan terhibur apabila melihat alam ciptaan Allah Subhanahu wa Ta‘ala. Mereka merasa tenang, bahagia dan gembira melihat pantai, bukit bukau, langit, laut dan sebagainya. Melihat, mendengar dan berfikir tentang keindahan itu sudah cukup bagi mereka merasai keindahan alam dan kebesaran penciptaNya. Sifat sedemikian merupakan sifat orang-orang yang bertaqwa iaitu orang yang berusaha memelihara dirinya daripada menyalahi hukum dan undang-undang Allah Ta‘ala. Firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala tafsirnya :

“Sesungguhnya pertukaran malam dan siang silih berganti, dan pada segala yang dijadikan oleh Allah di langit dan di bumi, ada tanda-tanda (yang menunjukkan undang-undang dan peraturan Allah) kepada kaum yang mahu bertaqwa”.

(Surah Yunus: 6)

Selain itu mereka ini dapat menghayati maksud sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang maksudnya:

“Sesungguhnya Allah itu indah. Dia suka keindahan”.

(Hadis riwayat Muslim )

Islam tidak menolak hiburan dari luar selama hiburan luar itu boleh menyumbang dan menyuburkan lagi hiburan dalaman hati dengan syarat ia mematuhi syariat. Alunan ayat suci Al-Qur‘an, selawat yang memuji Nabi, lagu yang menyuburkan semangat jihad, puisi atau syair yang menghaluskan rasa kehambaan kepada Tuhan, pasti akan menyuburkan lagi iman mereka. Firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala yang tafsirnya:

“Allah telah menurunkan sebaik-baik perkataan iaitu kitab suci Al-Qur‘an yang bersamaan isi kandungannya antara satu dengan yang lain (tentang benarnya dan indahnya), yang berulang-ulang (keterangannya, dengan berbagai cara); yang (oleh kerana mendengarnya atau membacanya) kulit badan orang-orang yang takut kepada Tuhan mereka menjadi seram; kemudian kulit badan mereka menjadi lembut serta tenang tenteram hati mereka menerima ajaran dan rahmat Allah”.

(Surah Al-Zumar: 23)

FirmanNya lagi yang tafsirnya :

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu (yang sempurna imannya) ialah mereka yang apabila disebut nama Allah (dan sifat-sifatNya) gementerlah hati mereka; dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, menjadikan mereka bertambah iman, dan kepada Tuhan mereka jualah mereka berserah”.

(Surah Al-Anfaal: 2)

Dan firmanNya lagi yang tafsirnya :

“Iaitu orang-orang yang apabila disebut nama Allah, gerun gementarlah hati mereka, dan orang-orang yang sabar terhadap kesusahan yang menimpa mereka, dan orang-orang yang mendirikan sembahyang, serta orang-orang yang mendermakan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepadanya”.

(Surah Al-Hajj: 35)

Semua ibadat jika dilaksanakan dengan penuh perhatian, pasti akan memberi ketenangan jiwa, lihat sahaja ibadat sembahyang, sekalipun merupakan suatu kewajipan orang Islam, ia juga suatu hiburan yang kekal yang menjadikan hati orang yang beriman dan bertaqwa itu terhibur dengan sembahyang kerana mereka terasa sedang berbisik-bisik, bermesra, mengadu dan merintih dengan kekasih hatinya iaitu Allah Subhanahu wa Ta‘ala.

Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bahawa dengan sembahyang, hati orang beriman dan bertaqwa sudah terhibur, Baginda bersabda yang maksudnya :

“Di antara kesenangan dunia yang aku sukai ialah wanita, wangi-wangian dan penenang hatiku adalah sembahyang”.

(Hadis riwayat Al-Nasa‘ei)

Dari apa yang telah dibicarakan di atas, jelas kepada kita bahawa Islam tidak melarang umatnya untuk berhibur asalkan tidak menjejaskan kewajipan dan jauh dari segala perkara maksiat dan mungkar. Hiburan yang dilarang oleh agama Islam itu ialah segala bentuk hiburan yang melalaikan atau merugikan, apa lagi hiburan yang menjejaskan kewajipan seorang Islam. Nyanyian, karaoke, tari menari, lebih-lebih lagi tari menari yang yang bercampur lelaki dan perempuan, konsert-konsert nyanyian sekalipun atas nama “amal” tidak akan menghalang hakikatnya sebagai kegiatan yang bertentangan dengan syarak atau konsert nyanyian yang ada sekarang lebih banyak menjurus kepada tidak diredhai oleh Allah. Tujuan amal adalah kata-kata berselindung, seperti berselindung racun di sebalik makanan yang enak, akhirnya akan membunuh orang yang memakannya. Hal sedemikian telah digambarkan oleh Al-Qur‘an yang tafsirnya:

“Maka (fikirkanlah) adakah orang yang diperelokkan kepadanya amal buruknya (oleh syaitan) lalu dia memandangnya dan mempercayainya baik, (bolehkah disifatkan sebagai orang yang menjalankan peraturan yang ditetapkan Allah untuk memberi hidayah kepadanya, atau sebaliknya?)

Kerana sesungguhnya Allah menyesatkan sesiapa yang dikehendakiNya, dan Ia juga memberi hidayah petunjuk kepada sesiapa yang dikehendakiNya”.

(Surah Faatir: 8.)

Apabila di dalamnya bercampur perkara-perkara mungkar atau maksiat maka sesuatu yang haram itu tidak akan menjadi halal hanya sekadar diselubungi dengan tujuan yang baik atau kerana cita-cita itu murni. Dalam kaedah fiqh juga menjelaskan yang maksudnya:

“Di dalam umat ini akan terjadi peristiwa di telan bumi, berubah rupa bentuk dan dilempar dengan batu, Seorang lelaki daripada kalangan kaum muslimin bertanya: “Wahai Rasulullah, bilakah terjadi peristiwa itu?” Baginda bersabda menjawab: “Apabila telah muncul penyanyi-penyanyi perempuan dan alat-alat muzik yang ditiup dan berbagai jenis minuman arak”.

(Hadis riwayat Al-Tirmizi)

Ibnu Hajar dalam kitabnya Al-Zawajir telah menjelaskan bahawa orang-orang yang duduk bersama-sama orang minum arak, orang fasik dan duduk dengan ahli hiburan yang haram (seperti majlis tari menari walaupun dengan isteri sendiri), sedangkan dia berkuasa untuk menegah perkara-perkara tersebut atau berkuasa meninggalkan majlis itu adalah suatu dosa besar.

Menurut Imam Al-Qurtubi pula, sentiasa mendengar nyanyian juga boleh menyebabkan sifat bodoh dan tertolak persaksiannya (syahadah), dan yang lebih ditakuti lagi ialah menyebabkan nifaq, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang maksudnya: “Nyanyian itu menumbuhkan sifat nifaq (munafiq) dalam hati sebagaimana air menumbuhkan sayuran”.

(Hadis riwayat Al-Baihaqi)

Dari itu ingatlah bahawa kehidupan dunia itu hanyalah sementara dan sebagai jalan untuk menuju kebahagiaan di akhirat. Kita perlu sentiasa waspada dan ingat bahawa Allah Subhanahu wa Ta‘ala menyediakan azab bagi orang-orang yang mengutamakan kehidupan dunia semata-mata tanpa menghiraukan larangan-larangan Allah dan RasulNya bahkan lalai dan leka oleh perkara-perkara mungkar dan maksiat. Ini dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta‘ala dalam firmanNya yang tafsirnya:

“Ketahuilah bahawa (yang dikatakan) kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah (bawaan hidup yang berupa semata-mata permainan dan hiburan (yang melalaikan) serta perhiasan, juga (bawaan hidup yang bertujuan) bermegah di antara kamu (dengankelebihan, kekuatan dan bangsa keturunan) serta berlumba-lumba membanyakkan hartabenda dan anak pinak; (semuanya itu terhad waktunya) samalah seperti hujan yang (menumbuhkan tanaman yang menghijau subur) menjadikan penanamnya suka dan tertarik hati kepada kesuburannya, kemudian tanaman itu bergerak segar (ke suatu masa yang tertentu), selepas itu engkau melihatnya berupa kuning; akhirnya ia menjadi hancur berkecai; dan (hendaklah diketahui lagi, bahawa) di akhirat ada azab yang berat (disediakan bagi golongan yang hanya mengutamakan kehidupan dunia), dan (ada pula) keampunan besar serta keredaan dari Allah (disediakan bagi orang-orang yang mengutamakan akhirat). Dan (ingatlah, bahawa) kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan bagi orang-orang yang terpedaya”.

(Surah Al-Hadid: 20)

Allah Subhanahu wa Ta‘ala juga mengkhabarkan, apabila umat Islam tidak berpandukan syarak dalam menjalankan segala urusan dunia dan akhiratnya, kadang-kadang timbul sangkaan baik mereka terhadap sesuatu amalnya, pada hal adalah sebaliknya. Jika ada suatu amalan itu mengandungi perkara-perkara yang tidak selaras dengan syarak, maka rosak binasalah segala amal usahanya yang mereka sangka baik itu, dan tidak akan mendapat sebarang harga pada hari kiamat kelak, bahkan mereka akan menerima kehinaan dan azab seksa yang seburuk-buruknya. Hal ini telah diceritakan oleh Allah Subhanahu wa Ta‘ala yang tafsirnya:

“Katakanlah (wahai Muhammad): “Mahukah kami khabarkan kepada kamu akan orang-orang yang rugi serugi-rugi amal perbuatannya? Iaitu orang-orang yang telah sia-sia amal usahanya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahawa mereka sentiasa betul dan baik pada apa sahaja yang mereka lakukan. Merekalah orang-orang yang kufur, ingkar akan ayat-ayat Tuhan mereka dan akan pertemuan denganNya; oleh itu gugurlah amal-amal mereka; maka akibatnya kami tidak akan memberi sebarang timbangan untuk menilai amal mereka pada hari kiamat nanti. (Mereka yang bersifat) demikian, balasannya neraka Jahannam, disebabkan mereka pula kufur ingkar, dan mereka pula menjadikan ayat-ayatKu dan Rasul-rasulKu sebagai ejekan”.

(Surah Al-Kahfi: 103-105)

Sumber: Brunei Darussalam Mufti’s Office


Read More >>..

Friday, August 21, 2009

Menangis


Sebagaimana kita ketahui sedari manusia di lahirkan ke dunia suara tangisan lah yang pertamakali di dengar. Menangis merupakan akibat bukan sebab. Orang yang sedih bisa menangis, pada saat bahagiapun bisa menangis. Menangis tidak hanya identik dengan air mata, ada sebagian orangpun bisa menangis tanpa mengeluarkan air mata, bahkan ada yang sangggup menangis di dalam hati saja.


Sebuah studi berhasil mengungkap mengapa sebagian orang tidak menyukai perilaku menangis. Padahal banyak efek positif yang dapat dirasakan setelah menangis.

Psikologis dari Universitas South Florida dan Universitas Tilburg Belanda, berhasil menganalisa beberapa sukarelawan yang memiliki sekira 3000 peristiwa yang patut ditangisi. Hasilnya, ternyata aksi menangis yang dilakukan sebagian orang tergantung dengan apa, dimana dan kapan peristiwa tersebut terjadi.

Sebagai contoh, efek samping dari sebuah tangisan sangat bergantung pada siapa yang menangis. Kebanyakan para responden tersebut mengaku merasakan perbedaan suasana hati setelah menangis, apalagi ketika mendapatkan dukungan dari orang sekitar. Sayangnya, sepertiga dari jumlah responden tidak mengalami hal yang sama. Sedangkan sepersepuluh dari responden tersebut merasakan suasana hati yang lebih buruk sehabis menangis.

Orang yang dilanda kegelisahan dan ketidakseimbangan suasana hati ternyata tidak terlalu merasakan sisi positif yang ditimbulkan ketika menangis. Sedangkan para responden yang tidak memiliki kedalaman emosi atau sisi humanisme dalam tubuhnya, yang biasa dikenal dengan alexithymia, tidak akan pernah merasakan suasana positif usai menangis.
Padahal, aksi menangis tergolong memiliki efek positif terhadap seseorang. Ketika seseorang menahan tangisnya agar tidak keluar, maka secara tidak langsung suasana hati menjadi stres dan mengakibatkan tingkat detak jantung meningkat serta keringat akan keluar di sekujur tubuh. Namun ketika menangis, mau tidak mau aksi ini akan membuat napas menjadi kendur dan secara tidak langsung tubuh akan menjadi santai.

Read More >>..

Wednesday, August 19, 2009

Isteri Shaleha..

Sebagai seorang muslim tidak menutup keinginan memiliki istri yang shaleha. Karena Istri yang shalih adalah perhiasan terindah bagi suaminya. Peran istri dalam kehidupan suami sangatlah besar. Istri yang shalih dapat membina rumah tangga sakinah dan penuh berkah. Istri seperti inilah yang menjadi dambaan setiap lelaki muslim.


Karena saya perempuan jadinya saya ingin sekali menjadi seorang istri yang shalih nantinya. Itu kalau Allah swt mengijinkan.Supaya keinginan saya tercapai ada baiknya saya mempelajari bagaimana kiatnya, ciri-cirinya. Berikut ada artikel yang saya peroleh ada apa sih?

01. Taat Beragama

Rasulullah SAW bersabda :

“Perempuan itu dikawini atas empat perkara, yaitu: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, atau karena agamanya. Akan tetapi, pilihlah berdasarkan agamanya agar dirimu selamat.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Penjelasan :

Hadits tersebut memberikan gambaran mengenai kriteria-kriteria yang menjadi bahan pertimbangan seorang lelaki dalam memilih seorang perempuan sebagai istrinya. Kriteria-kriteria tersebut adalah kecantikan, keturunan, kekayaan, dan agamanya. Orang yang mengutamakan kriteria agama, dijamin oleh Allah SWT akan memperoleh kebahagiaan dalam berkeluarga.

Agama atau diin ialah keyakinan yang disertai peribadatam sesuai dengan ketentuan syari’at Islam. Bila keyakinan dan peribadatan yang dilakukan seseorang menyimpang dari ketentuan syari’at Islam, orang yang melakukannya telah sesat. Untuk mengetahui ketaatan seseorang beragama, kita harus berpedoman pada ketentuan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.

Dalam memilih seorang perempuan untuk dijadikan istri, pertama kali hendaklah kita menilai ketaatannya dalam beragama seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam Hadits di atas.

Tanda utama seseorang dikatakan taat beragama yaitu bila ia dapat menjalankan ketentuan pokok yang menjadi rukun Iman dan Islam dengan benar.

02. Dari Lingkungan yang Baik

Disebutkan dalam Hadits berikut bahwa:

Rasulullah SAW bersabda: “Jauhilah olehmu khadraauddiman!” Rasulullah ditanya: “Wahai Rasulullah, apakah khadraauddiman itu?” Sabdanya: “Wanita cantik di lingkungan yang buruk.”(H.R. Daraquthni, Hadits lemah)

Penjelasan:

Hadits tersbut derajatnya lemah karena ada rawi bernama Al-Waqidi yang dinilai sebagai rawi yang sangat lemah oleh ahli hadits.

Hadits tersebut memperingatkan kepada laki-laki muslim bahwa perempuan yang tinggal di lingkungan yang tidak baik hendaknya dijauhi. Perempuan semacam itu kemungkinan besar akhlaqnya terpengaruh lingkungannya yang tidak islami. Hal ini sering dibuktikan oleh pengalaman dalam kehidupan di tengah masyarakat selama ini. Wanita sering lebih mudah tergoda oleh hal-hal yang sepintas menyenangkan dan tampak glamor, tanpa memikirkan akibat buruk yang akan terjadi. Wanita lebih mudah dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak baik.

Lingkungan yang tidak baik ialah lingkungan yang dipenuhi kebiasaan, tradisi, dan perilaku yang bertentangan dengan syari’at Islam. Lingkungan masyarakat yang mempunyai tradisi berjudi, membuka praktek pelacuran, gemar minum minuman keras, dan melakukan maksiat-maksiat lainnya merupakan contoh lingkungan yang tidak baik.

Lingkungan semacam ini jelas merugikan pembinaan akhlaq dan keagamaan masyarakatnya, baik perempuan maupun laki-laki. Lingkungan yang dipenuhi dengan praktek pelacuran tentu amat membahayakan pembinaan akhlaq waarga perempuannya. Biasanya warga laki-lakinya banyak yang lebih dulu terjerumus sehinga kaum perempuan terdorong untuk lebih berani terjum dalam kesesatan seperti itu. Hal ini disebabkan kaum laki-lakinya tidak bisa diandalkan sebagai pelindung kaum wanitanya.

Memang tidak bisa dijadikan sebagai satu kepastian untuk menyimpulkan bahwa setiap perempuan yang tinggal di lingkungan yang buruk otomatis berakhlaq tidak baik. Beberapa contoh kita temukan dalam sejarah bahwa ada wanita yang tetap tegak dalam keyakinan tauhid walaupun berada di tengah-tengah lingkungan penuh dengan dosa dan kemusyrikan, Diantaranya adalah ‘Aisyah, istri Fir’aun dan Masyithah, pelayan perempuan di istana Fir’aun. Kedua perempuan ini ternyata teguh dalam mengikuti ajaran Musa AS. Akan tetapi, perempuan-perempuan seperti mereka sulit kita dapatkan.

03. Penyabar

Allah berfirman dalam Q.S. At-Tahriim ayat 11:

“Allah menjadikan istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman ketika ia berkata: ‘Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam syura; dan selamatkanlaj aku dari Fir’aun dan perbuatannya; dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim’”.

Penjelasan:

Sabar dalam bahasa Arab artinya lapang dada menerima kepahitan, kesulitan dan rintangan tanpa keluh kesah dan jengkel. Bila seseorang menggerutu menghadapi kesulitan, jengkel dan marah menghadapi rintangan. Dia dikatakan tidak sabar.

Maksud ayat tersebut ialah bahwa seorang istri yang sabar menghadapi perilaku buruk suaminya sangat membantu mempertahankan keutuhan rumah tangga. Dalam kasus tersebut, istri Fira’aun sangat sabar menerima kekejaman Fir’aun terhadap dirinya. Ia tetap tabah menghadapi kekejaman suaminya dan hanya pasrah pada Allah.

Istri penyabar seperti istri Fir’aun yang Allah gambarkan pada ayat tersebut tentu memberikan jasa sangat besar dalam memelihara keutuhan rumah tangga, kebahagiaan suami dan kegembiraan anak-anaknya. Ia tidak akan mudah menceritakan kesulitan dan berbagai permasalahan yang akan menyedihkan dan mecemaskan suaminya. Walaupun sebenarnya istri menyimpan kepahitan dalam hatinya, semua kesulitan dihadapinya dengan penuh ketabahan dan sikap pasrah kepada Allah. Hal itu menjadikan rumah tangganya selalu dipenuhi kegembiraan, keceriaan dan penuh tawa.

Istri yang sabar tidak hanya memberikan semangat dan dorongan hidup kepada suaminya dalam menghadapi segala macam tantangan dan rintangan, ia juga dapat menjaga kehormatan suami di hadapan anak-anak dan orang lain. Istri yang sabar tidak akan manceritakan sikap buruk suami kepada anak-anaknya, karena ia tidak ingin melibatkan anak-anaknya dalam persoalan yang tengah dihadapinya. Sebaliknya, ia selalu memuji akhlaq suaminya di hadapan anak dan orang tuanya. Sikap semacam ini akan menciptakan hubungan mesra dalam rumah tangga karena anak-anak selalu menaruh hormat kepada bapaknya.

04. Memikat Hati

Allah berfirman dalam Q.S. An-Nisaa’ ayat 3 :

“Jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, …”

Penjelasan :

Ayat tersebut menyebutkan agar laki-laki memilih perempuan yang memikat atau menyenangkan hatinya sebagai istri. Kata-kata yang dipergunakan pada ayat di atas yaitu “thaaba”. Kata ini berarti :

1. Baik, seperti dalam kalimat: “Hadzaa syaiun thayyib.” (Ini adalah urusan yang baik). Kata thayyib berasal dari thaaba.

2. Hatinya baik, seperti pada kalimat: “Hiya imra’atun thaabat nafsuha”. (Perempuan ini baik hatinya).

3. Ya, sebagai kata jawab, seperti dalam kalimat: “Thayyib, ana hadhir”. (Ya, saya datang).

Dari ketiga arti di atas kita dapat mengetahui bahwa arti kata thaaba pada ayat tersebut adalah sifat baik hati, akhlaq dan kepribadian perempuan yang membuat calon suaminya merasa tertarik dan senang. Tanpa adanya faktor-faktor ini, rasa tertarik, senang dan terpikat tidak akan ada.

Istri yang bisa membuat suaminya merasa senang dan tertarik akan semangat untuk bersama-sama membangun rumah tangga yang sakinah dan damai. Tanpa rasa senang dan terpikat sulit akan tercipta kemesraan dan keintiman dalam hidup berumah tangga. Oleh karena itu, laki-laki yang hendak memilih seorang perempuan sebagai calon istrinya harus bertanya kepada dirinya sendiri apakah hatinya benar-benar merasa senang dan terpikat kepada perempuan tersebut atau tidak. Ia harus jujur menghayati perasaannya sendiri dalam memperhatikan hal-ihwal perempuan yang diminati sebelum me lamarnya, apalagi menikahinya.

05. Amanah

Allah berfirman dalam Q.S. An-Nisaa’ ayat 34:

“…Oleh sebab itu, wanita yang shalih ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara (dirinya dan harta suami) ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah (menyuruh) memeliharanya…”

Disebutkan dalam Hadits berikut:

Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik istri yaitu yang meyenangkanmu ketika kamu lihat; taat kepadamu ketika kamu suruh; menjaga dirinya dan hartamu ketika kamu pergi”. (H.R. Thabarani, dari ‘Abdullah bin Salam)

Penjelasan :

Amanah yaitu tanggung jawab memenuhi kepercayaan orang kepadanya. Apa saja yang dipercayakan orang kepadanya dijaga dan ditunaikan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tuntutan pemberi kepercayaan.

Ayat tersebut menjelaskan sifat istri yang baik, yaitu benar-benar bisa memelihara kehormatan dirinya pada saat suaminya tidak di rumah. Ia juga menjaga dengan amanah harta benda suaminya selama dia tidak di rumah.

Hadits di atas menjelaskan bahwa setiap istri dituntut untuk amanah terhadap suaminya dalam mengelola harta suami yang dipercayakan kepadanya.

Seorang istri harus memiliki sifat amanah karena ia diberi kepercayaan oleh suaminya mengenai segala macam urusan diri dan keluarganya, bahkan seluruh rahasia suaminya. Suami bukan hanya mempercayakan harta kekayaan kepadanya, melainkan juga mempercayakan kehormatan dan keamanan anak-anaknya. Hal ini menuntut adanya sifat amanah istri sehingga ia tidak akan melakukan kecurangan ketika suami tidak ada, atau menipu suaminya sehingga menjerumuskannya ke dalam malapetaka. Misalnya, karena kekurangan uang belanja ia menyebarkan hal tersebut kepada orang lain, atau menyampaikan aib suami kepada orang lain sekalipun tidak bermaksud jahat. Hal semacam ini sudah merupakan tindakan khianat istri kepada suami.

06. Tidak Bersolek Bila Keluar Rumah

Disebutkan dalam Hadits berikut:

“Wanita-wanita yang gemar minta cerai dan wanita-wanita pesolek (di luar rumah) adalah wanita-wanita munafik”. (H.R. Abu Nu’aim)

Penjelasan :

Maksud Hadits di atas ialah perempuan yang suka bersolek ketika keluar rumah adalah perempuan munafik. Orang munafik perkataannya tidak bisa dipercaya, janjinya tidak bisa dipegang dan kejujurannya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, perempuan yang suka bersolek ketika keluar rumah berarti memiliki sifat-sifat buruk.

Sifat perempuan dalam menampilkan dirinya macam-macam. Ada perempuan yang suka bersolek, ia dapat memoles dirinya dengan baik sehingga terlihat cantik dan kekurangannya tertutupi. Tindakannya bertujuan untuk menawan hati orang lain, terutama lawan jenisnya. Perempuan semacam ini disebut munafik karena selalu berpura-pura dalam menampilkan dirinya dan menyembunyikan keadaan sesungguhnya.

Selain itu,ada perempuan yang tampil apa adanya, ia tidak mau mengenakan macam alat kecantikan. Ia selalu menampakkan dirinya dengan polos, tetapi memperlihatkan budi pekerti yang baik dan akhlaq yang terpuji. Ia berpakaian sederhana apa adanya. Perempuan semacam ini lebih mengutamakan kecantikan dan keindahan batin daripada keindahan lahirnya.

07. Kufu’ dalam Beragama

Rasulullah SAW bersabda dalam Hadits-Hadits berikut:

“Wahai Bani Bayadhah, kawinkanlah (perempuan-perempuan kamu) dengan Abu Hind; dan kawinlah kamu dengan (perempuan-perempuan)nya.” (H.R. Abu Dawud)

“Orang-orang Arab satu dengan lainnya adalah kufu’. Bekas budak satu dengan lainnya adalah kufu’ pula.” (H.R. Bazar)

“Sesungguhnya Allah memuliakan Kinanah di atas Bani Isma’il dan memuliakan Quraisy di atas Kinanah dan memuliakan Bani Hasyim di atas Quraisy dan memuliakan aku di atas Bani Hasyim…Jadi, akulah yang terbaik di atas yang terbaik.” (H.R. Muslim)

Penjelasan :

Kata kufu’ artinya sepadan atau setara. Dalam pengertian adat-istiadat, kufu’ ialah kedudukan setara antara calon suami dengan calon istri, baik dalam urusan agama, keturunan, nasab, maupun kedudukan sosial dan ekonomi. Bila calon pasangan dalam hal-hal tersebut setara, maka mereka disebut kufu’.

Hadits-hadits di atas memberikan penjelasan kufu’ dalam pandangan syari’at Islam. Hadits pertama menjelaskan bahwa Rasulullah memerintahkan Bani Bayadhah untuk mengawinkan anak-anak perempuannya dengan laki-laki dari keturunan Abu Hind. Klen Abu Hind ini dikenal sebagai pengrajin. Profesi pengrajin di lingkungan Arab dipandang rendah sehingga keturunan mereka dinilai tidak kufu’ dengan keturunan Bani Bayadhah.

Hadits kedua menjelaskan bahwa semua suku Arab kufu’ sehingga tidak alasan bagi suatu suku tertentu merasa lebih tinggi daripada suku lain.

Hadits ketiga menjelaskan bahwa suku yang paling mulia dilingkungan bangsa Arab adalah Quraisy, sedangkan klen yang paling mulia di lingkungan suku Quraisy adalah Bani Hasyim dan warga Bani Hasyim yang paling mulia adalah Nabi Muhammad SAW.

Hadits ketiga ini tidak menunjukkan adanya pembenaran bahwa suku selain Quraisy tidak kufu’ dengan suku Quraisy, atau klen selain Bani Hasyim tidak kufu’ dengan klen Bani Hasyim, sehingga antara laki-laki dan perempuan yang berbeda suku atau klen tidak boleh menikah. Oleh karena itu, tidak ada pembenaran bagi mereka untuk menolak kawin dengan suku atau klen mana saja dengan alasan status sosialnya tidak kufu’.

Bila perkawinan antar klen atau suku yang tidak kufu’ dilarang, tentu saja tidak akan ada laki-laki yang dipandang kufu’ menjadi suami putri-putri Rasulullah, sebab Rasulullah SAW adalah orang yang paling mulia di lingkungan klen Bani Hasyim. Kenyataannya, putri Rasulullah diperistri oleh laki-laki yang klen atau keluarganya lebih rendah . Ummu Kultsum contohnya, diperistri oleh ‘Utsman bin ‘Affan yang klennya lebih rendah daripada Bani Hasyim, dan Fathimah diperisteri oleh ‘Ali yang keluarganya lebih rendah daripada keluarga Rasulullah SAW. Hal ini membuktikan bahwa anjuran agar mencari pasangan yang kufu’ maksudnya bukanlah kufu’ dalam pengertian nasab, kedudukan sosial ekonomi, suku atau keluarga, melainkan kufu’ dalam beragama.

08. Tidak Materialis

Dalam Hadits berikut disebutkan:

Dari Ibnu ‘Abbas ra, ujarnya: Rasulullah SAW bersabda: “Ada empat perkara, siapa mendapatkannya berarti kebaikan dunia dan akhirat, yaitu hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, bersabar ketika mendapatkan musibah, dan perempuan yang mau dikawini bukan bermaksud menjerumuskan (suaminya) ke dalam perbuatan maksiat dan bukan menginginkan hartanya.” (H.R. Thabarani, Hadits Hasan)

Disebutkan juga dalam Hadits berikut bahwa:

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya wanita yang membawa berkah yaitu bilamana ia mudah dilamar, murah maskawinnya, dan subur peranakannya.” (H.R. Ibnu Hibban, Hakim, dan lain-lain, dari ‘Aisyah).

Penjelasan :

Materialis adalah sifat lebih mengutamakan materi dan cenderung tidak mau mengeluarkan hartanya untuk kepentingan orang lain atau kepentingan kebajikan umum.

Wanita materialis mengukur derajat dan martabat seorang laki-laki semata-mata dari sisi harta kekayaannya. Ia mau menjadi istri seseorang asalkan yang bersangkutan mampu memenuhi tuntutan-tuntutan materinya. Ia selalu medambakan kemewahan dan bertumpuknya harta kekayaan tanpa mempedulikan halal dan haramnya.

Maksud Hadits pertama ialah perempuan yang baik dijadikan istri antara lain karena tidak bermaksud mengejar harta dan tidak pula menjerumuskan suaminya untuk melakukan perbuatan-perbuatan dosa. Misalnya mendorong suaminya untuk mencari harta sebanyak-banyaknya walaupun dengan cara haram atau hanya mengeruk harta kekayaan suami dan meninggalkannya bila suami jatuh miskin.

Hadits kedua menerangkan bahwa salah satu ciri wanita yang tidak materialis. Perempuan semacam ini kelak akan membawa berkah bagi keluarganya karena mau menerima keadaan suami sehingga tidak menyulitkan suaminya dalam memenuhi kebutuhan keluarga kelak. Sikap semacam inilah yang dapat menciptakan suasana keluarga penuh dengan rasa riang dan bahagia.

Dalam memilih calon istri kita diperintahkan agar mencari wanita yang ridha menerima mahar sedikit, walaupun laki-laki dianjurkan untuk memberikan mahar yang banyak kepada calon istrinya seperti yang disebutkan dalam Q.S. An-Nisaa’ ayat 4 : “Berikanlah maskawin kepada wanita (yang kamu nikahi) dengan maskawin yang menyenangkan …”

Untuk mengetahui apakah calon istri materialis atau tidak, dapat dilakukan cara-cara antara lain:

1. Menanyakan kepada teman-teman dekatnya atau tetangga dekatnya tentang sikap-sikapnya dalam bidang materi. Misalnya, kita teliti apakah dia senang berteman dengan orang-orang kaya saja atau juga dengan orang-orang miskin. Kita amati sikapnya apakah mau meminjamkan sesuatu kepada orang yang miskin atau hanya mau meminjamkan sesuatu kepada yang kaya. Kita amati juga apakah dalam menilai keadaan seseorang ia hanya melihat sisi materinya atau ia lebih memperhatikan sisi akhlaq dan kepandaiannya.

2. Mengamati pola kehidupan keluarganya apakah mereka hanya bergaul dengan orang-orang kaya atau dengan semua kalangan.

3. Mengujinya dengan memberikan hadiah yang murah apakah apakah ia memberi komentar menyepelekan atau tidak.

Dengan cara-cara ini diharapkan laki-laki yang akan mempersunting seorang perempuan dapat mengetahui dengan jelas apakah sifatnya materialis atau qana’ah (menerima apa adanya) dan menjauhi kemewahan.

Laki-laki yang bertujuan mewujudkan keluarga islami dalam rumah tangganya, hendaklah benar-benar memilih calon istri yang tidak materialis. Hal ini dimaksudkan agar keluarganya dapat hidup berbahagia, sejahtera, penih ketentraman, kasih sayang sesuai dengan peraturan Islam.

09. Senang Menyambung Ikatan Kerabat

Dalam Hadits berikut disebutkan:

Dari Maimunah ra, sesungguhnya ia telah memerdekakan salah seorang budak perempuannya tanpa lebih dahulu minta izin kepada Nabi SAW. Ketika tiba saat Nabi bergilir kepadanya, ia berkata: “Wahai Rasulullah, apakah Tuan tahu bahwa saya telah memerdekakan budak perempuanku?” Sabdanya: “Apakah engkau telah melakukannya?” Jawabnya: “Ya” Sabdanya: “Alangkah baiknya kalau budak perempuan itu engkau hadiahkan kepada paman-paman dari pihak ibumu karena pahalanya akan lebih besar bagi dirimu.” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Nasa’i)

Penjelasan :

Perempuan yang baik untuk dijadikan istri adalah perempuan yang suka menjalin ikatan silahturahmi dengan keluarga dan kerabat.

Hadits di atas menceritakan bahwa ketika Maimunah memberitahu Rasulullah SAW, bahwa dirinya telah memerdekakan budak miliknya, beliau bersabda: “Alangkah baiknya kalau budak perempuan itu engkau hadiahkan kepada paman-paman dari pihak ibumu.” Ini berarti bahwa Rasulullah SAW lebih menekankan perlunya mempererat ikatan kekerabatan daripada sekedar membebaskan budak.

Peranan seorang istri sangat besar dalam mempererat hubungan suaminya dengan keluarga dan kerabatnya. Bila seorang istri suka menjaga dan memelihara hubungan dengan kerabat-kerabatnya, baik dari pihaknya sendiri maupun dari puhak suaminya, jaringan hubungan kekeluargaan akan menjadi luas, sehingga memudahkan mereka untuk saling menerima dan memberi bantuan.

Kebanyakan orang, terutama para istri, tidak suka bila dia harus membantu atau menanggung beban hidup orang lain. Mereka lebih mengutamakan kesejahteraan keluarganya daripada membantu kerabat atau keluarga besarnya. Umumnya, perempuan lebih mengutamakan diri dan anak-anaknya dan cenderung kurang peduli dengan keluarga besarnya. Mereka khawatir kalau terlalu banyak membantu keluarga besar, kepentingannya tidak terpenuhi. Hal inilah yang sering merintangi para istri untuk bersikap lebih dermawan kepada keluarga besarnya, apalagi kepada keluarga besar suaminya.

10. Pandai Menyimpan Rahasia

Rasulullah SAW bersabda dalam Hadits berikut :

“Sungguh wanita yang terbaik diantara wanita kamu ialah yang subur, besar cintanya, teguh memegang rahasia,…” (H.R. Thusy)

Penjelasan :

Hadits tersebut menerangkan ciri-ciri perempuan yang baik untuk dijadikan istri, salah satunya ialah pandai menyimpan rahasia.

Rahasia adalah sesuatu yang tidak patut diketahui oleh orang lain. Apabila sesuatu yang diketahui oleh orang lain dapat menimbulkan kemarahan yang bersangkutan atau mengancam kepentingannya atau membuat malu, hal tersebut itu disebut rahasia.

Rahasia ada bermacam-macam, antara lain rahasia rumah tangga, rahasia kantor, rahasia bisnis, rahasia partai, rahasia negara, dan lain-lainnya. Semua rahasia tidak patut dibocorkan kepada orang lain karena hal semacam itu akan merugikan orang yang bersangkutan.

Kerugian yang diderita oleh orang lain tentu bergantung pada permasalahannya. Jika permasalahannya sangat peka karena menyangkut keamanan negara dan masyarakat, bahayanya pun akan sangat besar. Jika rahasia itu menyangkut pribadi seseorang, hal itu akan sangat merusak kredibilitasnya.

11. Tabah Menderita

Rasulullah SAW bersabda dalam Hadits berikut :

“Sungguh wanita yang terbaik diantara wanita kamu ialah yang subur, besar cintanya, teguh memegang rahasia, tabah menderita mengurus keluarganya,..” (H.R. Thusy)

Penjelasan :

Hadits di atas menerangkan bahwa salah satu sifat baik seorang perempuan ialah tabah menderita menghadapi kesulitan-kesulitan hidup. Segala bentuk derita yang dihadapinya tidak membuatnya putus asa sehingga lari ke jalan yang haram. Misalnya, karena kemelaratannya, ia menjadi pelacur atau mencuri.

Sifat tabah menderita ialah kemampuan batin untuk tidak mengeluh dan putus asa menghadapi kesulitan-kesulitan hidup.

Setiap orang sangat mungkin menghadapi berbagai kesulitan dalam kehidupan di dunia ini. Adakalanya seseorang tabah menghadapi penderitaan, namun adakalanya cepat berputus asa dan menjadi murung menghadapi kesulitan kecil sekalipun. Mental semcam ini tentu sangat merugikan yang bersangkutan karena orang yang mudah berputus asa atau murung mudah kehilangan semangat hidup dan lebih senang menghindari kesulitan walaupun dengan cara yang merugikan dirinya sendiri. Karena tidak sanggup menghadapi kesulitan ekonomi atau tidak bisa menyelesaikan ekonomi atau tidak bisa menyelesaikan pelajaran yang berat di sekolah misalnya, seseorang memakan obat penenang. Hal semacam ini tentu merugikan diri sendiri.

Salah satu sifat perempuan yang kurang baik untuk dijadikan istri ialah tidak tabah menderita. Untuk itulah, Rasulullah SAW memberikan petunjuk kepada laki-laki mu’min agar tidak mudah tertarik kepada sembarang perempuan, yang akhirnya hanya akan menimbulkan penyesalan.

Dalam kehidupan berumah tangga boleh dikatakan hampir selalu muncul kesulitan dan penderitaan. Keluarga yang kekurangan contohnya, tentu mengalami kesulitan ekonomi saat diterpa krisis moneter. Contoh lain, anak-anak berprilaku tidak baik tentu akan menimbulkan kejengkelan dan aib pada orang tua.

Seorang suami yang istrinya tidak tabah menderita akan selalu dirongrong keluhan-keluhan walaupun hanya hal yang sepele. Suami tentu akan sangat terganggu dengan sikap istrinya. Sikap istri yang tidak dewasa menghadapi suatu masalah akan mengganggu ketenangan suami dan merusak konsentrasinya dalam menghadapi masalah yang lebih besar di luar rumahnya atau persoalan pekerjaannya. Hal ini dapat membuat prestasi kerja suami menurun atau suami jenuh tinggal di rumah. Hal-hal negatif semacam ini tentu dapat merusak keharmonisan rumah tangga. Bila keluarga semacam ini kelak mempunyai anak, sikap istri yang tidak dewasa mungkin akan berpengaruh tidak baik pada anak-anak. Hal-hal semacam ini tentu akan merusak suasana kebahagiaan keluarga dan pertumbuhan mental anak secara sehat.

12. Bukan Pencemburu Buta

Disebutkan dalam Hadits berikut:

Dari Abu Hurairah, telah sampai kepadanya bahwa Nabi SAW bersabda: “Seorang wanita tidak boleh meminta suaminya menceraikan istrinya (yang lain) supaya berkecukupan tempat makannya (nafkahnya).” (H.R.Tirmidzi)

Penjelasan :

Sifat cemburu berarti sifat curiga kepada orang lain karena iri hati. Cemburu juga berarti tidak senang melihat orang lain memperoleh kebaikan atau keberuntungan. Seorang perempuan dikatakan pencemburu buta apabila ia selalu mudah mencurigai perempuan lain akan merusak hubungannya dengan suami atau calon suaminya.

Hadits tersebut menerangkan adanya larangan bagi perempuan mempunyai sifat mementingkan kesenangannya sendiri dan berusaha dan berusaha menghilangkan kesenangan orang lain yang menjadi madunya. Sifat ini termasuk dalam pengertian sifat cemburu buta dan sudah tentu sangat tercela, baik dalam pandangan Islam maupun masyarakat.

Seorang perempuan yang bersifat cemburu buta dapat menyulitkan langkah suaminya. Perempuan semacam ini selalu mencurigai setiap perempuan yang dekat dengan suaminya atau yang berurusan dengan suaminya sebagai orang yang akan merusak kebahagiaan dan merebut suami dari dirinya. Sikapnya akan membuat suami mengalami berbagai kesulitan ketika menghadapi perempuan lain yang berurusan dengan dirinya karena khawatir akan timbul konflik dengan istrinya. Akibatnya, langkah dan gerak suami selalu terhalangi sehingga kebebasannya untuk mengembangakan kemampuan usaha dan aktivitasnya terganggu.

13. Perangai dan Kata-katanya Menyenangkan

Disebutkan dalam Hadits berikut:

“Tiga hal keberuntungan yaitu: istri yang shalih; kalau engkau lihat, menyenangkanmu; dan kalau engkau pergi, engkau merasa percaya bahwa ia dapat menjaga dirinya dan hartamu; kuda penurut lagi cepatlarinya, yang dapat membawamu menyusul teman-temanmu; dan rumah besar yang banyak didatangi tamu. Tiga hal kesialan yaitu: istri yang kalau engkau lihat, menjengkelkanmu, ucapannya menyakiti kamu, dan kalau engkau pergi, engkau merasa tidak percaya bahwa ia dapat menjaga dirinya dan hartamu; kuda yang lemah; jika engkau pukul, bahkan menyusahkanmu; dan kalau engkau biarkan, malah tidak dapat membawamu menyusul teman-temanmu; serta rumah yang sempit lagi jarang didatangi tamu.” (H.R. Ahmad. Hadits yang semakna dengan ini riwayat oleh Thabarani, Bazzar dan Hakim)

Penjelasan:

Maksud Hadits di atas ialah tiga macam hal yang menjadi penunjang kebahagiaan hidup di dunia yaitu istri yang shalihah, kendaraan yang bagus, dan rumah besar yang banyak dikunjungi tamu.

Perangai menyenangkan merupakan sifat yang membuat orang lain simpati dan gampang bersahabat. Orang yang berperangai menyenangkan terlihat dari ekspresi wajah dan gerak-geriknya. Wajahnya selalu riang gembira menghadapi orang lain dan sikapnya ramah dalam menerima orang lain. Orang yang memiliki sifat dan sikap semacam ini akan membuat senang setiap orang yang berhadapan dengan dirinya.

Seorang laki-laki yang ingin beristri tentulah mengharapkan perempuan yang diidolakannya itubenar-benar dapat menjadikan dirinya selalu berada dalam suasana ceria dab bahagia. Untuk mencapai hal ini, sebelum seorang laki-laki menjatuhkan pilihan kepada seorang perempuan untuk dijadikan sebagai istrinya, ia perlu meneliti apakah yang bersangkutan suka bertutur kata dan berperangai menyenangkan atau tidak. Hal ini perlu dilakukan sebab dalam kehidupan rumah tangga orang selalu mendambakan suasana senang bagaikan di dalam syurga walaupun tengah menghadapi krisis ekonomi atau ketiadaan harta. Suasana yang penuh ceria di dalam rumah tangga akan memberikan dorongan kuat kepada anggota keluarga menghadapi berbagai kesulitan dan krisis. Suasana semacam ini membuat anggota keluarganya bisa mengatasi berbagai tantangan hidup.

14. Mudah Dilamar

Dalam Hadits berikut disebutkan bahwa:

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya wanita yang membawa berkah yaitu bila ia mudah dilamar, murah maskawinnya, subur peranakannya.”(H.R.Ibnu Hibban, Hakim, dan lain-lain, dari ‘Aisyah)

Penjelasan:

Hadits tersebut menerangkan ciri-ciri wanita yang membawa berkah, yaitu mudah dilamar, murah maskawinnya dan subur peranakannya.

Mudah dilamar maksudnya menerima lamaran seorang laki-laki muslim yang taat ibadah dan baik akhlaqnya tanpa mempersoalkan kekayaan, status sosial, ketampanan dan pekerjaannya. Perempuan yang mudah dilamar juga tidak akan menunda waktu perkawinan. Yang terpenting baginya, laki-laki yang datang kepadanya benar-benar terbukti taat beragama. Perempuan yang ridla dilamar laki-laki seperti itu akan mendapatkan limpahan karunia dan rahmat dalam kehidupan rumah tangganya seperti yang dijanjikan Rasulullah SAW dalam Hadits di atas.

Seorang laki-laki tidak akan terbebani berbagai persyaratan yang kemungkinan besar akan menghambat pernikahannya jika melamar perempuan yang mudah menerima lamarannya. Ia bisa segera melangsungkan akad nikah sehingga dapat menjauhkan dirinya dari godaan untuk melakukan perbuatan maksiat.

Orang yang terhalang menyalurkan keinginan seksualnya secara sah bisa terjerumus ke dalam penyelewengan seksual, seperti berzina atau paling ringan melakukan onani. Hal semacam ini dapat dicegah bila yang bersangkutan menikah secepatnya. Oleh karena itu, memilih wanita yang mudah dilamar merupakan berkah bagi laki-laki yang melamarnya, juga bagi wanita yag dilamarnya. Berkahnya, kedua belah pihak akan memperoleh penyaluran dorongan seksualitas secara sehat dan halal sehingga tidak melakukan perbuatan yang melanggar agama.

15. Besar Cintanya

Rasulullah SAW bersabda dalam Hadits berikut:

“Sesungguhnya wanita yang terbaik di antara wanita kamu ialah yang subur, besar cintanya,…” (H.R. Thusy)

Penjelasan:

Hadits di atas menerangakan bahwa perempuan yang subur dan besar cintanya kepada laki-laki yang menjadi suaminya adalah wanita yang baik.

Yang dimaksud dengan wanita yang besar cintanya adalah wanita yang sepenuh hati mencurahkan segenap kasih sayang, kerinduan dan kecintaannya kepada suami, Ia tidak mau membandingkan suaminya dengan laki-laki lain, baik dalam urusan ketampanan, kekayaan, kedudukan, pekerjaan, pengetahuan dan ketrampilannya. Ia benar-benar hanya mencintai suaminya dan menerima kelemahan dan kelebihan suaminya.

Merupakan suatu rahmat besar bagi seorang laki-laki bila dia mendapatkan wanita yang sangat mencintainya tanpa terpengaruh oleh keadaan orang lain. Ia tidak akan pernah mengecewakan atau membuat suaminya marah karena ia selalu membanggakan suami dan mencurahkan seluruh kasih sayangnya kepada suami walaupun dalam keadaan kekurangan. Istri semacam ini akan bisa menciptakan suasana rumah tangga gembira dan penuh rasa bahagia.

Untuk mengetahui apakah calon istri besar cintanya atau tidak, dapat dibuktikan ketika dipinang apakah dia segera menerimanya ataukah menunda menerima dengan alasan yang tidak jelas. Bila ternyata ia segera menerima dengan penuh kejujuran dan keikhlasan, bukan karena hendak menutup malu atau lain-lainnya, hal itu dapat dijadikan salah satu tanda besar cintanya kepada calon suaminya.

16. Patuh dan Taat

Rasulullah SAW bersabda dalam Hadits berikut:

“Sesungguhnya wanita yang terbaik di antara kamu ialah yang subur, besar cintanya, teguh memegang rahasia, tabah menderita, mengurus keluarganya, patuh terhadap suaminya, pesolek bagi suaminya, membentengi dirinya dari laki-laki lain, mau mendengar ucapan suami dan menaati perintahnya, dan bila bersendirian dengan suaminya ia pasrahkan dirinya pada kehendak suaminya, serta tidak berlaku dingin kepada suaminya.” (H.R. Thusy)

Penjelasan:

Hadits di atas menerangkan ciri-ciri istri yang baik, yang salah satunya ialah patuh pada ucapan suami dan taat dalam menjalankan perintahnya serta menjauhi larangannya.

Yang dimaksud dengan patuh dan taat ialah kesungguhan mengikuti dengan ikhlas perintah yang diberikan kepadanya dan menjauhi larangan yang dikenakan kepadanya.

Perempuan yang patuh dan taat sangat menjaga diri untuk tidak melanggar larangan agama dan larangan orang tuanya selama larangan itu sejalan dengan syari’at Islam. Ia juga beusaha melaksanakan perintah agama dan perintah orang tuanya yang tidak bertentangan dengan ketentuan agaama dengan penuh keikhlasan dan ketulusan sesuai dengan kemampuannya.

Perempuan yang patuh dan taat pada agama dan orang tuanya kemungkinan besar akan patuh dan taat kepada suaminya kelak. Perempuan semacam ini akan dapat menciptakan ketentraman dan ketenangan suami dan rumah tangganya. Ia juga akan mendapat kepercayaan suaminya bila ditinggal pergi untuk mencari nafkah.

Laki-laki yang ingin mengetahui apakah calon istrinya, orang yang patuh dan taat, dapat memperoleh informasi dari keluarganya, kerabat dekatnya, teman dekatnya, atau tetangga dekatnya.

17. Hemat

Dalam Hadits berikut disebutkan bahwa:

Rasulullah SAW bersabda: “Wanita yang paling baik yaitu yang pandai mengendarai unta. Wanita Quraisy yang terbaik yaitu yang besar kasih sayangnya kepada anak kecil dan panda mengurus harta suaminya yang sedikit (miskin).” (H.R. Ahmad, Bukhari dan Muslim)

Penjelasan:

Hadits di atas menerangkan ciri perempuan yang baik, yaitu pandai mengurus unta, sedangkan istri yang baik adalah istri yang hemat, yaitu pandai mengelola pendapatan suami yang sedikit sehingga kepentingan keluarga tercukupi.

Hemat yaitu pandai mencukupkan yang sedikit sehingga keperluan hidupnya yang banyak sekalipun terpenuhi. Hemat sangat erat hubungannya dengan ketelitian dalam membelanjakan uang sehingga hanya membeli sesuatu yang diperlukan dan tidak membeli sesuatu yang mubazir dan sia-sia.

18. Besar Kasih Sayangnya kepada Anak Kecil

Dalam Hadits berikut disebutkan bahwa:

Rasulullah SAW bersabda: “Wanita yang paling baik yaitu yang pandai mengendarai unta. Wanita Quraisy yang terbaik yaitu yang besar kasih sayangnya kepada anak kecil dan panda mengurus harta suaminya yang sedikit (miskin).” (H.R. Ahmad, Bukhari dan Muslim)

Penjelasan:

Maksud Hadits di atas ialah perempuan yang pandai mengendarai unta adalah perempuan yang pandai mengurus keluarganya; dan perempuan yang paling baik adalah yang paling besar kasih sayangnya kepada anak-anak.

Kasih sayang kepada anak kecil dapat ditunjukkan dengan perhatian besar kepada anak-anak, senang berkumpul dengan mereka, akrab bergurau dan bercanda dengan mereka, sabar menghadapi tingkah laku mereka dan gembira membimbing dan mengasuh mereka. Sifat semacam ini perlu ada pada calon istri dan calon ibu. Mereka kelak akan melahirkan anak-anak yang memerlukan kasih sayang dan cinta yang besar dari ibunya.

Perempuan yang besar kasih sayangnya kepada anak-anak memudahkan pertumbuhan emosi anak-anak dan perkembangan kepribadiannya ke arah yang positif. Anak-anak semacam ini kemungkinan besar terbebas dari tekanan batin sehingga kelak menjadi orang dewasa yang sehat mental dan emosinya. Seorang ayah yang memiliki anak-anak semacam ini akan mudah mendidik dan mengasuh mereka karena ibunya bisa membantu mendidik mereka dengan baik. Beban suami menjadi ringan karena istrinya mampu memikul tanggung jawab dengan baik dalam mengasuh anak-anaknya dengan penuh kasih sayang.

Laki-laki yang bermaksud menikahi seorang perempuan, hendaklah memperhatikan sifat ini pada diri calon istrinya. Jika ternyata calon istri memlilki sifat semacam ini, laki-laki tersebut sangat beruntung. Anak-anaknya kelak dapat dipastikan memperoleh asuhan, pemeliharaan, perlindungan dan bimbingan dari seseorang yang benar-benar bersedia berkorban demi anak-anaknya yang dicintainya. Ia tidak akan mengeluh saat mengasuh dan menghadapi kenakalan anak-anaknya. Ia menghadapi kenakalan anaknya dengan perasaan ringan dan penuh kesabaran, sehingga anak-anaknya berkembang dengan penuh kebebasan dan keceriaan di rumah dan di lingkungannya. Hal ini sangat membantu suami untuk mencurahkan pikiran dan tenaganya dalam memenuhi kebutuhan keluarga secara maksimal.

Untuk mengetahui seberapa jauh calon istri mempunyai kasih sayang kepada anak-anak dapat dilakukan pengamatan dan penyelidikan melalui cara-cara sebagai berikut:

1. Mengamati pergaulannya dengan anak-anak apakah ia sabar bergaul dengan anak-anak atau tidak.

2. Menanyakan kepada teman-teman dekatnya atau kepada kerabat dekatnya, atau kepada tetangga dekatnya atau kepada adik-adiknya apakah ia memiliki sifat tersebut atau tidak.

Karena anak-anak sangat membutuhkan ibu yang besar kasih sayangnya kepada mereka, setiap laki-laki yang hendak mengambil seorang perempuan sebagai istrinya hendaklah mengutamakan yang besar kasih sayangnya kepada anak kecil. Istri semacam ini besar harapan dapat mendampinginya untuk membina rumah tangga yang penuh dengan suasana gembira, ceria dan bahagia.

Wah apa saya memnuhi kriteria di atas ya..hmm.. Mudah-mudahan saja..Amin

Read More >>..

Friday, August 14, 2009

Merenda..

Sebelumnya saya tidak terlalu tertarik dengan merenda. Tetapi untuk melihat-lihat hasil produknya saya cukup tertarik. Belum lama ini kakak perempuan saya berkunjung dengan membawa jarum-jarum merendanya. Dia sangat menggemari segala sesuatu tentang keterampilan seperti menjahit bordir, menyulam sampai-sampai untuk merenda dan merajutpun dia gemari. Dia gemar merenda bukan untuk di perjual belikan atau di bisniskan tetapi merenda untuk di hadiahkan kepada seseorang saja.
Kenapa hasilnya ini menjadi pilihan untuk di hadiahkan karena kakak saya berfikir seseorang berfikir-fikir dahulu untuk membeli seperti baju, topi, selimut bayi dikarenakan mungkin harganya cukup mahal. Maka dari itu dia menghadiahkan hasil keterampilannya itu dengan niat yang tulus dari dalam dirinya sesuatu yang bermanfaat dan akan berbeda maknanya. Dengan penuh kesabaran tanpa mengeluh kedua tangannya terus merenda. Tak terasa seiring waktu selesai juga. Wow saya tidak menyangka hasilnya sangat bagus. Karena melihat hasil karya kakak saya itu saya pun tertarik untuk mempelajarinya. Teman- temanpun mungkin tertarik untuk mengetahuinya? he..he.. sabar-sabar

Wew... apaan nih.. ya ini salah satu benang yang bisa di pakai untuk merenda. O iya saya hampir lupa yang bisa dengan benang ini tidak cuma
merenda (crocheting) saja lo ada lagi nih namanya merajut (knitting). Benang yang digunakan tidak hanya jenis benang yang di foto itu saja banyak lagi. Itu tergantung anda pribadi ingin menggunakan jenis benang yang mana.

Apa bedanya ya..hmm yang jelas yang membedakan itu ya dalam penggunaan jarumnya. Jarumnya ada bermacam- macam. Biar lebih gampangnya liat sendiri nih gambarnya hehehe..


(1)

(2)

Ket :
(1)
Merupakan gambar jarum merenda(crocheting)
(2) Merupakan gambar jarum merajut (knitting)


Nah dengan menggunakan bahan-bahan itu anda bisa memulai merenda atau merajut. Nah berikut contoh gambar-gambarnya ;

Read More >>..

Thursday, August 13, 2009

Kemarahan,Amarah

Salah satu nafsu yang sangat susah di kendalikan oleh manusia adalah "marah". Merupakan cobaan bagi sesorang apabila ia menahan amarahnya. Bisakah kita menahannya? Mudah-mudahan bisa, dengan adanya niat untuk meredam amarah dan pelaksanaan untuk menjauhi nafsu amarah di hati.


Sangat susah memang untuk menahan nafsu amarah ini. Salah satu ulama yang cukup terkenal mengatakan ada solusi untuk menghindari untuk marah yaitu berpindahlah atau bergeserlah dari posisi saat anda berada saat nafsu amarah ini datang. Apabila kita masih merasakannya berpindahlah lagi ke tempat lain. Apabila masih saja belum hilang berwudhu lah dan meminta ampunlah, berdo'alah kepada Allah swt.

{katakanlah (kepada mereka) : "Matilah kamu karena kemarahanmu itu."}
(Qs.Ali Imran:119)

Setiap orang mungkin tidak mau dirinya di marahi, tetapi mengapa dia sendiri sering marah kepada orang lain. Sungguh aneh memang. Tapi itulah manusia hanya bisa melihat kesalah orang lain tanpa melihat bagaimana dirinya sendiri..Apakah kita seperti ini dan akan terus begitu?

Dalam keseharian kita adakah cara yang baik seorang ibu menasehati atau mengajarkan anaknya dengan cara "marah-marah"? Saya pribadipun sering menemukan hal tersebut terjadi. Seorang ibu berkata pada anaknya dengan nada yang tinggi dan sambil marah-marah. Saya miris mendengarnya. Apabila saya bertanya, kenapa ibu marah kepada sang anak? sang ibu mengatakan saya sudah bosan mengatakan kepadanya apapun itu tapi si anak masih saja tidak mendengarkan dan menurutinya. Saya hanya diam dan berfikir sungguh berat cobaan sang ibu ini, dia diberikan cobaan untuk menahan nafsu amarahnya tapi dia tidak berhasil, dan sungguh kasihan sang ibu ini tidak menambah pahalanya malah menambah dosanya.

Itu baru kisah sang ibu bagaimana dengan saya? dan bagaimana dengan pula dengan anda?

Ini baru kemarahan manusia biasa, bagaimana dengan kemarahan sang pencipta kita Allah swt.. Wallahu'alam bishawab

Read More >>..

Wednesday, August 12, 2009

Rambut Rontok ..

Penulis: Ummu Salamah

Bagi wanita, rambut adalah mahkota tubuh. Akan tetapi, bagi wanita berjilbab rambut merupakan salah satu aurat yang harus ditutupi. Kendati demikian, bukan berarti rambut wanita berjilbab tidak dirawat, bahkan justru harus lebih diperhatikan. Jika terlalu sering ditutup rambut akan lembab dan “kepanasan” sehingga bisa menimbulkan kerontokan dan mengundang ketombe.


Sebenarnya kerontokan merupakan proses alamiah bagi rambut. Akan tetapi, jika berlangsung terus-menerus, kerontokan akan mengakibatkan kebotakan. Jika kerontokan rambut berkisar antara 80 hingga 100 helai per hari, ini masih dianggap wajar. Tetapi jika melebihi 100 helai rambut per hari, baru dikatakan tidak normal.

Kerontokan Rambut dan Penyebabnya

Banyak faktor yang menyebabkan kerontokan rambut. Di antaranya pemakaian sampo yang tidak tepat, sering dikuncir, atau langsung mengenakan jilbab segera setelah keramas tanpa mengeringkannya dulu.

Selain itu, pemakaian obat-obatan yang salah juga bisa menyebabkan kerontokan, terutama dari jenis obat yang berfungsi mencairkan darah. Penyakit juga dapat mengakibatkan kerontokan rambut di antaranya adalah tifus, penyakit yang timbul akibat terlalu banyak mengonsumsi vitamin A, atau penyakit yang kekurangan berbagai zat penting seperti Zinc (terkadang dijumpai pada vegetarian). Ketegangan atau tekanan jiwa (stres), dan gangguan psikis lainnya juga bisa menjadi sebab terjadinya kerontokan rambut.

Tips Merawat Rambut

Rambut yang sering ditutupi jilbab biasanya mudah berkeringat dan sangat lembab. Terlebih jika wanita berjilbab ini mempunyai aktivitas yang sangat tinggi. Berikut ini tips yang bisa ukhtiy gunakan untuk mencegah kerontokan pada rambut:

1. Keramas secara teratur
2. Rajin menyisir rambut (3 x dalam sehari). Dengan menyisir rambut sama halnya dengan melakukan pemijitan kulit kepala, yang berarti dapat membantu kelancaran peredaran darah.
3. Gunakan sisir plastik yang bergigi jarang.
4. Hindari menarik garis belahan rambut hanya pada 1 sisi, karena kerontokan bisa berawal di garis belahan rambut.
5. Hindari mengikat rambut dengan ikatan yang kencang, apalagi dengan menggunakan karet gelang. Hal ini akan mengakibatkan trauma bagi rambut. Gunakan ikat rambut yang berlapis kain untuk mengikat rambut.
6. Jangan biarkan rambut terikat terus.
7. Hindari memakai kerudung/jilbab saat rambut dalam keadaan basah. Karena akan mempertinggi kadar kelembaban rambut yang menyebabkan rambut menjadi rontok.
8. Sampo yang digunakan pun harus sesuai dengan kondisi rambut berjilbab. Sebaiknya memakai sampo yang banyak mengandung sari lidah buaya. Tanaman itu berkhasiat memperbaiki pertumbuhan rambut dan mengurangi kerontokan. Bisa pula memakai sampo kelapa hijau dan yang berasal dari sari akar wortel.

Wallahu a’lam bishowab.

***
Sumber : Artikel www.muslimah.or.id

Read More >>..

Tuesday, August 11, 2009

Renungan Kehidupan

Sumber : taushiyah-online.com

Setelah sholat malam…, ditengah keheningan malam…coba diri ini merenung…tentang :

1. Kepala kita! Apakah ia sudah kita tundukkan, rukukkan dan sujudkan dengan segenap kepasrahan seorang hamba yang tiada daya di hadapan Allah Yang Maha Perkasa, atau ia tetap tengadah dengan segenap keangkuhan, kecongkakan dan kesombongan seorang manusia?


2. Mata kita! Apakah ia sudah kita gunakan untuk menatap keindahan dan keagungan ciptaan-ciptaan Allah Yang Maha Kuasa, atau kita gunakan untuk melihat segala pemandangan dan kemaksiatan yang dilarang?

3. Telinga Kita! Apakah ia sudah kita gunakan untuk mendengarkan suara adzan, bacaan Al Qur’an, seruan kebaikan, atau kita gunakan utk mendengarkan suara-suara yang sia-sia tiada bermakna?

4. Hidung Kita! Apakah sudah kita gunakan untuk mencium sajadah yang terhampar di tempat sholat, mencium anak-anak tercinta serta mencium kepala anak-anak yatim piatu yang sangat kehilangan kedua orangtuanya dan sangat mendambakan cinta bunda dan ayahnya?

5. Mulut kita! Apakah sudah kita gunakan untuk mengatakan kebenaran dan kebaikan, nasehat-nasehat bermanfaat serta kata-kata bermakna atau kita gunakan untuk mengatakan kata-kata tak berguna dan berbisa, mengeluarkan tahafaul lisan alias penyakit lisan seperti: bergibah, memfitnah, mengadu domba, berdusta bahkan menyakiti hati sesama?

6. Tangan Kita! Apakah sudah kita gunakan utk bersedekah kepada dhuafa, membantu sesama yang kena musibah, membantu sesama yang butuh bantuan, mencipta karya yang berguna bagi ummat atau kita gunakan untuk mencuri, korupsi, menzalimi orang lain serta merampas hak-hak serta harta orang yang tak berdaya?

7. Kaki Kita! Apakah sudah kita gunakan untuk melangkah ke tempat ibadah, ke tempat menuntut ilmu bermanfaat, ke tempat-tempat pengajian yang kian mendekatkan perasaan kepada Allah Yang Maha Penyayang atau kita gunakan untuk melangkah ke tempat maksiat dan kejahatan?

8. Dada Kita! Apakah didalamnya tersimpan perasaan yang lapang, sabar, tawakal dan keikhlasan serta perasaan selalu bersyukur kepada Allah Yang Maha Bijaksana, atau di dalamnya tertanam ladang jiwa yang tumbuh subur daun-daun takabur, biji-biji bakhil, benih iri hati dan dengki serta pepohonan berbuah riya?

9. Perut kita! Apakah didalamnya diisi oleh makanan halal dan makanan yang diperoleh dengan cara yang halal sehingga semua terasa nikmat dan barokah. Atau didalamnya diisi oleh makanan yang diperoleh dengan cara yang tidak halal, dengan segala ketamakan dan kerakusan kita?

10. Diri kita! Apakah kita sering tafakur, tadabur, dan selalu bersyukur atas karunia yang kita terima dari Allah Yang Maha Perkasa?

(Dari berbagai sumber, dgn sedikit 'editing' tanpa mengubah makna aslinya)

Read More >>..

BahaGia..

Apa itu bahagia,

hmmm

Apa itu kebahagiaan...

Dari kata-katanya cukup menarik, cukup tidak asing untuk di dengar oleh telinga. Semua manusia ingin bahagia. Sangat ingin menggapai kebahagiaan. Banyak cara yang di lakukan orang untuk bahagia. Termasuk saya. Masing-masing orang menggapai kebahagian dengan cara-cara yang baik ada juga dengan cara yang kurang baik. Apa kebahagiaan itu akan abadi ?


Itulah pilihan bagi setiap orang, apa dia menggapai kebahagiaan hanya untuk dunia saja atau akhirat saja atau dunia dan akhirat. Kita diberikan pilihan dan berhak memilihnya.

Yang sangat di sayangkan bagi seorang perempuan, menggapai kebagiaanya dengan mengubah-ubah dan menambah-nambahkan pada dirinya hanya karena ingin bahagia. Sangat di sayangkan.

hmm satu lagi hal yang cukup amat disayangkan. Semakin hari semakin banyak saja yang saya temui seorang perempuan dengan penuh kepercayaan dirinya mengumbar auratnya. Sampai-sampai dia bahagia dengan begitu. Naudzubillah Mindzalik..

Kutanamkan di dalamnya mutiara, hingga tiba saatnya ia dapat menyinari tanpa mentari dan berjalan di malam hari tanpa rembulan
Karena kedua matanya ibarat sihir dan keningnya laksana pedang buatan India
Milik Allah-lah setiap bulu mata, leher dan kulit yang indah mempesona ( 'Aidh al-Qarni )

Hanya di jalan Allah swt satu-satunya jalan memperoleh kebahagiaan.Semoga kita tetap di jalan-Nya. Amin.

Read More >>..

Monday, August 10, 2009

Berprasangka Baik

Sumber : Taushiyah-online.com

Dua orang laki-laki bersaudara bekerja pada sebuah pabrik dan
sama-sama tekun belajar Islam. Sama-sama mengamalkan ilmunya
dalam kehidupan sehari-hari semaksimal mungkin. Mereka acap kali
harus berjalan kaki untuk sampai ke rumah guru pengajiannya. Jaraknya
sekitar 10 km dari rumah peninggalan orang tua mereka.

Suatu ketika sang kakak berdo’a memohon rejeki untuk membeli sebuah mobil
supaya dapat dipergunakan untuk sarana angkutan dia dan adiknya, bila pergi
mengaji. Allah mengabulkannya, tak lama kemudian sebuah mobil dapat dia
miliki dikarenakan mendapatkan bonus dari perusahaannya bekerja.

Lalu sang kakak berdo’a memohon seorang istri yang sempurna, Allah
mengabulkannya, tak lama kemudian sang kakak bersanding dengan seorang
gadis yang cantik serta baik akhlaknya.
Kemudian berturut-turut sang Kakak berdo’a memohon kepada Allah akan
sebuah rumah yang nyaman, pekerjaan yang layak, dan lain-lain. Dengan
itikad supaya bisa lebih ringan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Dan
Allah selalu mengabulkan semua do’anya itu.

Sementara itu, sang Adik tidak ada perubahan sama sekali, hidupnya tetap
sederhana, tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang dulu dia tempati
bersama dengan Kakaknya. Namun karena kakaknya sangat sibuk dengan
pekerjaannya sehingga tidak dapat mengikuti pengajian, maka sang adik sering
kali harus berjalan kaki untuk mengaji kerumah guru mereka.

Suatu saat sang Kakak merenungkan dan membandingkan perjalanan hidupnya
dengan perjalanan hidup adiknya. Dia teringat bahwa adiknya selalu membaca
selembar kertas saat dia berdo’a, menandakan adiknya tidak pernah hafal
bacaan untuk berdo’a. Lalu datanglah ia kepada adiknya untuk menasihati
adiknya supaya selalu berdo’a kepada Allah dan berupaya untuk membersihkan
hatinya, karena dia merasa adiknya masih berhati kotor sehingga do’a-do’anya
tiada dikabulkan oleh Allah azza wa jalla.

Sang adik terenyuh dan merasa sangat bersyukur sekali mempunyai kakak yang
begitu menyayanginya, dan dia mengucapkan terima kasih kepada kakaknya atas nasihat itu.

Suatu saat sang adik meninggal dunia, sang kakak merasa sedih karena sampai
meninggalnya adiknya itu tidak ada perubahan pada nasibnya sehingga dia
merasa yakin kalau adiknya itu meninggal dalam keadaan kotor hatinya
sehubungan do’anya tak pernah terkabul

Sang kakak membereskan rumah peninggalan orang tuanya sesuai dengan
amanah adiknya untuk dijadikan sebuah mesjid. Tiba-tiba matanya tertuju pada
selembar kertas yang terlipat dalam sajadah yang biasa dipakai oleh adiknya
yang berisi tulisan do’a, diantaranya Al-fatehah, Shalawat, do’a untuk guru
mereka, do’a selamat dan ada kalimah di akhir do’anya:

“Ya, Allah. tiada sesuatupun yang luput dari pengetahuan Mu, Ampunilah aku
dan kakak ku, kabulkanlah segala do’a kakak ku, bersihkanlah hati ku dan
berikanlah kemuliaan hidup untuk kakakku didunia dan akhirat,”*

Sang Kakak berlinang air mata dan haru biru memenuhi dadanya, tak diduga
ternyata adiknya tak pernah sekalipun berdo’a untuk memenuhi nafsu duniawinya

Read More >>..

Hidup Seakan Mati.........

Ada sebuah cerita yang di ceritakan oleh seorang sahabat, dia dalam hidupnya penuh dengan banyak masalah. Tidak hanya dalam kehidupan keluarga besarnya, rumah tangga nya, pekerjaannya serta hubungan dengan orang sekelilingnya. Dalam keadaan yang seperti itu dia putus asa. Tidak ada hal yang menyenangkan dalam hidupnya, hidupnya seakan dalam bencana. Sampai-sampai dia berfikir Allah swt tidak sayang padanya.
Dia terus berfikir berusaha untuk mencari jawaban atas segala masalah dalam hidupnya. Sehingga sampai suatu saat dia berguru kepada seseorang yang di tawarkan oleh temannya. Dia pun datang menemui sang guru tersebut dan dia menceritakan masalahnya dan dia sangat ingin bunuh diri, sangat ingin mengakhiri hidupnya di dunia ini. Tentu saja sang guru tidak mengijinkannya. Sang guru menasehatinya supaya dia jangan bunuh diri karena itu perbuatan yang tidak di sukai Allah swt. Cintailah hidup ini, bangkitlah. Sang guru terus memberikan motivasi kepada dirinya. Tetapi masih saja dia merasakan putus asa, masih merasakan beban hidup yang cukup berat.
Dan terus berjalannya waktu dia ingin menyelesaikan permasalahannya ini dengan mendatangi lagi seorang guru yang lain. Seperti guru yang sebelumnya dia juga mendapatkan solusi yang sama yaitu jangan sampai melakukan hal yang tidak baik itu yaitu bunuh diri. Sang guru ini terus memberikan motivasi kepada dirinya agar dia tetap menyangi dirinya,j angan sampai melakukan perbuatan bunuh diri itu.
Lagi-lagi dia tidak mendapatkan ketenangan hidup dengan apa yang telah di beritahukan oleh guru-guru tersebut. Sampai-sampai dia benar-benar akan melakukan perbuatan bunuh diri tersebut.

Sempat terpikir olehnya untuk mencoba sekali lagi mencari guru yang benar-benar memahami keinginanya untuk mengakhiri hidup. Dan dia menemui seorang guru lagi. Dia lagi-lagi menceritakan permasalahannya itu kepada sang guru. Dan dia tidak lupa menyampaikan untuk ingin mengakhiri hidupnya di dunia ini kepada sang guru. Dan sang guru menyanggupi keinginannya tadi untuk mengakhiri hidupnya di dunia ini. Dan sang guru berkata minumlah setengah air ini pada sore hari sepulang dari tempat ini dan sisanya minumlah setelah shalat magrib, saya jamin kamu akan menemukan apa yang kau inginkan. Dia tersentak kaget dan merasa heran kenapa guru yang dia datangi ini tidak seperti guru-guru yang telah ia datangi.
Sepulang dari tempat guru tadi dia langsung meminum air pemberian dari sang guru tadi. Dan dia merasakan perasaan yang tenang dan tentram tidak ada kegelisahan dalam hatinya lagi. Sebelum tidur pun dia membisikkan di telinga istrinya kata sayang kepada istrinya. Dia berfikir malam inilah terakhir dia menemani istrinya.
Keesokan harinya dia melangkah dengan santai, semua orang dia berikan senyuman, sampai-sampai sesaat sebelum berangkat kerjapun dia tidak lupa memuji istrinya.
Sesampainya di kantor setiap orang di tegur, semua permasalahan pekerjaanya dia tangani dengan sikap tenang. Sehingga orang-orang di kantor merasa heran.
Dia tetap melakukan semua hal di hari itu dengan tenang penuh semangat. Dia sendiri melakukan semua itu karena berfikir bahwa nanti malam adalah hari kematiannya. Sepulang kantor dia tidak lupa mengajak seluruh keluarganya untuk makan malam bersama di sebuah restoran. Semua keluarganya dia hibur. Sepulang dari acara makan malam tersebut dia teringat akan air yang harus dia minum untuk terakhir kalinya. Sesudah melakukan shalat magrib dia langsung meminum setengah air tersebut. Dan beberapa lama dia tidak merasakan apa-apa. Setelah itu dia pun melaksanakan shalat Isya tetapi masih saja tidak ada reaksi apa-apa. Dia masih hidup masih bisa benafas. Dan dia berfikir mungkin air itu akan bereaksi saat tidur. Dan sebelum tidurpun dia tidak lupa membisikkan ke telinga istrinya bahwa dia sangat mencitai istrinya. Dan dia mengatakan bahwa dia sangat beruntung menikahi seorang wanita yang kini menjadi istrinya, dan dia meminta maaf jika dia sempat melakukan hal-hal yang membuat istrinya bersedih, dan dia pun tertidur.
Tak disangka dia pun terbangun dan merasa sakit hati beraninya gurunya itu mempermaikan dirinya. Dengan perasaan yang tidak tenang dia pun menghampiri sang guru. Dan sang guru hanya tersenyum dan menanyakan, apa yang kau rasakan pada saat setelah tau kapan matimu. Dan dia tersentak dan mengatakan bahwa dia sangat menikmati sisa hdupnya. Dan sang guru bertanya lagi apa yang kau lakukan pada saat kau sudah tau kapan matimu. Dia hanya mengatakan saya melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk diri saya dan orang sekeliling saya. Dan sang guru bertanya lagi, Apa ada masalah lagi dalam hidupmu? sang murid menjawab semua masalah yang saya khawatirkan terselesaiakan dengan cepat. Dan sang guru mengatakan kau sudah berhasil, dan kau harus tetap mempertahankan itu selalu, sadarkan dirimu bahwa ajal mu sudah dekat, lakukan yang terbaik, syukuri hidupmu, buatlah diri orang yang di sekelilingmu bahagia, jangan berikan kekecewaan pada mereka, jangan sakiti mereka karena kamu akan sakit dengan tersakitinya orang lain. Hiduplah dirimu seakan-akan kamu akan mati setelahnya..

Subhanallah...

Read More >>..

Friday, August 07, 2009

Ketika Aku Takut...

Ketika Aku Takut Jatuh Cinta

Penulis : S. Nurul Adhimiyati

"Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta-minta agar disegerakan (datang)nya. Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan. " (QS. 16 : 1).

Hari-Hari terakhir jadi terasa sedikit berat. Beberapa hal yang harus dikerjakan secara bersamaan datang tak terbendung. Masih sibuk di depan komputer, aku mencoba untuk menguatkan hati lewat nasyid-nasyid yang kuputar lewat media player di layar monitor yang masih setia menemaniku. Tapi kemudian aku tertegun sejenak, karena terdengar sebuah lagu yang begitu menggetarkan hatiku.

Di kedalaman hatiku tersembunyi harapan yang suci
Tak perlu engkau menyangsikan
Lewat keshalihanmu yang terukir menghiasi dirimu
Tak perlu dengan kata-kata


Sungguh walau kukelu tuk mengungkapkan perasaanku
Namun penantianmu pada diriku jangan salahkan

Kalau memang kau pilihkan aku

Tunggu sampai aku datang nanti

Kubawa kau pergi kesyurga abadi


Kini belumlah saatnya aku membalas cintamu
Nantikanku di batas waktu


Teringat bahwa aku begitu lemah dan tak tahu arah. Lamunanku kembali terbangun dalam kenangan-kenangan dengan orang yang beberapa bulan terakhir ini menghiasi fikirku. Seseorang yang terlihat begitu sempurna di hatiku, meski tak pernah sekalipun aku melihat dirinya dalam dunia nyata.


Datangnya begitu tiba-tiba dan tak pernah kuduga. Dia datang dalam hari-hariku sebagai teman dunia maya. Hingga akhirnya kini dia menghilang, pergi seiring dengan berjalannya waktu.


Sebuah perkenalan yang diawali dengan niatan yang baik. Aku ingin menjadi sahabatnya, karena bagiku sebuah ikatan persaudaraan teramatlah penting. Tapi hatiku terlalu rapuh dan lemah, tak kuasa aku menjaga segumpal darah di dalam tubuh yang hina ini. Aku mulai merasakan ada sesuatu yang berbeda, rasa yang mungkin juga pernah hadir dalam hatiku.


Malam-malamku kubangun dalam sujud yang kupenuhi dengan tangis. Ketakutanku akan hadirnya rasa itu begitu dalam. Aku mencoba menyerahkan segalanya padaNya yang menguasai setiap hati manusia. Aku meminta padaNya yang telah begitu menyayangiku yang begitu hina ini, kuminta agar hati ini dikuatkan dan agar hati ini tak lagi terjebak pada rasa yang semu. Karena aku takut rasa itu akan menjauhkanku dariNya.


Aku mencoba tabah, berbagai hal kulakukan demi menenangkan hati ini. Kubuka musyafku, kubaca surah Ar-Rahman yang begitu indah dan menjadi pengobat lukaku selama ini. Tapi kemudian aku kembali teringat kepadanya yang tak pernah kutahu siapa. Tak kuasa menahan air mata, kembali aku berpasrah padaNya karena aku benar-benar takut.


Dia benar-benar sososk yang sempurna di hatiku. Masih terbayang jelas bahwa dia selalu hadir dalam setiap masalah yang kuhadapi. Dia begitu sempurna bukan karena fisik ataupun kekayaannya. Tapi dia begitu terlihat sempurna karena dia selalu mencoba mendekatkan hatinya pada Rabb-nya. Orang yang semakin jarang kutemui dalam kehidupan yang ada di sekitarku.


Tapi aku kembali pada diriku. Aku terlalu lemah untuknya, terlalu hina jika disandingkan dengannya, karena aku bukanlah bidadari syurga, yang selalu sempurna dalam setiap hal. Aku tak seindah mereka yang selalu dapat menjaga agama dalam setiap hela nafas.
Dan aku takut jatuh cinta.


Kemudian dia mulai pergi seiring berjalannya waktu. Aku mencoba untuk tabah dan ikhlas dalam menjalani ini semua, karena kutahu, Allah tidak akan menguji diri ini melebihi batas kemampuanku. Dan kutahu, Dia akan memberi yang terbaik untukku.


Aku kembali tersadar dari lamunan. Segera aku beristighfar, kemudian kulirik penunjuk waktu yang terdapat di pojokan monitor. Pukul dua dini hari, saatnya aku untuk mengistirahatkan diri. Tapi rasa hati ini menginginkan untuk berjumpa denganNya karena aku begitu merindukannNya. Dan, malam ini pun aku kembali larut dalam tangis ketakutanku, karena aku takut jatuh cinta.

------------ ----sumber : kotasantri.com

Read More >>..